Sabtu, 08 Maret 2014

Mengapa Kita Harus Berfikir Cerdas Tuntas ?

Oleh: Aep Saepul Anwar, M.Pd.I

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Ini hnnya salah satu bagian dari ayat Al-Qur`an, jika kita mau membuka Al-Qur`an lebih dalam lagi, akan banyak menemukan ayat-ayat yang senada dengan ayat yang telah ditulis di atas, yaitu ayat-ayat yang memerintahkan kita untuk berilmu, berfikir cerdas, bermanfaat. Pada intinya banyak ayat-ayat yang memerintahkan kita untuk menuntut ilmu, beramal, berfikir, serta mengetahui sesuatu pun yang belum pernah kita ketahui terus menggali apa yang belum pernah kita gali. Hal ini membuktikan bahwa Allah menyuruh kita untuk menjadi manusia yang pandai, manusia yang bermanfaat untuk kehidupan yang akan mendatang bermanfaat untuk orang banyak, bahkan saya belum pernah menemukan ayat Al-Qur`an yang  memerintahkan kita untuk bersikap malas dan bodoh. Sebagaimana dalam ungkapan sebuah hadis:
خيرالنّــــــــاس انفعهم للنّـــــــــاس
“Sebaik-baiknya manusia adalah bermanfaat untuk manusia lain”(Bukhari Muslim)

Jika kita merenungi sejenak ayat dan hadis di atas, hal yang mustahil bagi orang yang tidak berfikir yang cerdas berfikir yang tuntas akan menemukan inovasi yang baru dan bermanfaat bagi kemaslahatan umat. Ayat di atas memberikan inspirasi kepada kita, untuk tetap berfikir, berpengetahuan yang luas untuk tetap berusaha menjadi manusia yang bermanfaat dalam mewarisi ilmu para ulama. Memang, untuk melakuklan hal ini cukup sulit dan melalui proses yang cukup berkepanjangan, tetapi kita akan lebih  sulit dalam  keadaan kita bodoh, cerdas dan bodoh tetap akan membawa kita beresiko. Jika demikian apakah anda memilih berilmu pengetahuan yang cukup luas atau menjadi orang yang tertinggal selama-lamanya karena keadaan kita bodoh. Namun dengan demikian, jika Allah menakdirkan kita menjadi orang yang bodoh, maka kita harus lebih bersabar dan bertawakal sepenuhnya.
Jika kita berjuang mencari kebenaran dan mengamalkan dengan ilmu yang kita miliki, itu adalah salah satu jenis jihad yang diperintahkan Allah Swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar