Senin, 29 November 2010

sanggar kaligrafi Islam


Sanggar Kaligrafi Al-Qur`an (SAKAL)


Flowchart: Terminator: I. PENDAHULUAN





1.  “Seni Kaligrafi Islam”
            Seni kaligrafi Arab (Al-Fan, Al-Khot, Al-Arabi) adalah salah satu dari sekian banyak khasanah seni Islam yang penting, berbeda dengan seni Islam yang lain, nilai estetika yang ditampilkan seni Kaligrafi Al-Qur`an doperioritaskan pada keindahan penulisan (Jamaal Al-Kitabah) dengan bingkai ornamentasi yang menawan. Di antara seni Islam yang lain, Klaigrafi Al-Qur`an merupakan seni tertua, kesimpulan ini di dasarkan pada kelahiran dan awal perkembangannya. Di mulai ketika ditulisnya mushaf-mushaf (lembaran) ayat Al-Qur`an pada tulang belulang, kayu, kulit dan sebagainya. Pada saat inilah seni Kaligrafi Al-Qur`an berkiprah “Membingkai” wahyu Illahi, hingga lambat laun terjawantah dalam kristalisasi kaidah serta sirtilasi visual dari awal perkembangannya sampai sekarang.
            Dalam perkembangannya melalui tangan-tangan kretaif para kaligrafer, kaligrafi Arab mengalami perkembangan, sebut misalnya: Mustafa Raqim, Ibnu Muqlah, Yaqut Al-Mustasimin, Hamid Al-Midi, Hasyim Muhammad Al-Bagdadi, selanjutnya mereka dijuluki ”Master” yang dianggap telah mempormulasikan serta mewariskan rumus-rumus kaidah yang dianut oleh generasi selanjutnya samapai sekarang. Berkat jasa mereka Kaligrafi Arab memiliki bentuk yang begitu indah tanpa berkelit dari kaidah yang telah baku.


2.  “Peranan Seni Kaligrafi Al-Qur`an Dalam Kebudayaan Islam”
            Selain beberapa sebagai representasi bentuk fisik “Wahyu Illahi”  berupa naskah Al-Qur`an sering kali kaligrafi dijadikan penghias tata ruang (Dekorasi) interior maupun eksterior. Sudah menjadi kelajiman bahwa seni Ksligrafi Al-Qur`an menjadi bagian penting pada desain  tata ruang dalam seni arsitektur Islam. Hal ini dapat kita saksikan dari sekian banyak peninggalan sejarah Islam  dari abad VI hingga sekarang, baik berupa Istana, Masjid Makam Tokoh-TokohbIslam serta bangunan-bangunan monumental lainnya. Demikian pula halnya yang terjadi di Indonesia dengan dibuatnya karya-karya monumental Kaligrafi seperti: Mushaf Istiqlal, Mushaf Sundawi, Mushaf Betawi, serta Dekorasi Masjid Raya Banda Aceh, Masjid Al-Azhar di Kebayoran Baru, Masjid Agung Baiturrohim (Gorontalo), Masjid Attien (Jakarta) dan lain-lain,
            Tampilnya Klaigrafi penghias di berbagai bentuk dimaksudkan agar kaligrafi menjalankan fungsi ganda, yaitu:
*      Pertama untuk mengintensifkan penyampaian wahyu Illahi sebagimana maksud diturunkannya Al-Qur`an sebagai tuntunan yang harus dipedomani oleh setiap Muslim. Dengan demikian melestarikan Kaligrafi berarti menjadi otentitsas, orsinilitas dan kemurnian Al-Qur`an.
*      Kedua untuk memberikan sentuhan estetik Islam terhadap benda atau bangunan fisik, terutama tempat ibadah, sebagai pengejawantahan pesan  Nabi: “Allah itu indah dan mencintain keindahan”  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar