Sabtu, 27 November 2010

buku panduan LDKS OSIS


KATA PENGANTAR


            Alhamdulillah, puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, Allah Maha Tinggi bahkan tertinggi tidak akan ada yang mencapai diri-Nya. Semua kecerdasan yang terdsalam pengetahuan sebagai bekal untuk menjunjung asma-Nya yang mulia.
Setetes ilmu yang Allah berikan tersebut penyusun berusaha terangkan dalam Buku Panduan LDKS tahun 2009 yang sederhana ini untuk mengabdi kepada-Nya. Sebuah karya yang sangat berharga, bermanfaat khususnya di dalam latihan kepemimpinan
            Penyusun sadar, bahwa buku panduan LDKS  yang saat ini ade-ade pegang sangat jauh untuk menuju kesempurnaan, belum dapat memenuhi harapan yang ade-ade inginkan,. Oleh karenanya penyusun mengharapkan kritik saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang demi melengkapi kekurangan-kekurangan  yang terdapat dalam buku panduan LDKS  ini
            Latar belakang disusun buku panduan LDKS ini karena untuk membantu kepada peserta dalam memahami secara teoritis dalam mengaplikasikan untuk kehidupan yang nyata sebagai calon seorang pemimpin. Selanjutnya, tak lupa kami tetap mengharap dengan sangat tegur sapa serta koreksi dari pihak pembaca yang budiman, apabila terdapat kesalahan atau kekurangan dalam edisi ini, dapat kami perbaiki dimasa yang akan datang.
Sebelum penutup ini kami sampaikan banyak terima kasih kepada :
  1. Bapak Ali Rokhman Az, S.Ag selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Ciruas yang telah banyak mendukung kegiatan ini sehingga dapat terlaksana dengan baik.
  2. Bapak Sibli, S.Pd selaku Wakaur Kesiswaan MTsN Ciruas yang telah banyak membantu secara moril maupun materil
  3. Bapak Drs. Dedi Nurcholis selaku Pembina OSIS MTsN Ciruas yang selalu eksis membantu kelancarannya kegiatan ini
  4. Segenap dewan guru Madrasah Tsanawiyah Negeri Ciruas yang telah banyak membantu sehingga telah terselesaikan panduan LDKS ini.
  5. Para Panitia yang selalu eksis dalam menjalankan tugas yang tidak mengenal capek dan lelah.
  6. Dan yang terakhir para peserta yang telah mensukseskan acara tersebut. Mudah – mudahan dari semuanya itu dapat menjadikan amal ibadah kita dan semoga Allah SWT membalasnya.
Terakhir besar harapan kami, mudah – mudahan karya sederhana ini dapat diterima Allah SWT, sekaligs menjadi ilmu yang bermanfaat kami dan kaum muslimin seluruhnya. Amin Ya Robbal Alamin.
Ciruas, 23 Desember 2009

1
 
Penyusun
TATA TERTIB PESERTA
LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN SISWA (LDKS)


  1. Peserta LDKS harus hadir 10 menit sebelum acara dimulai
  2. Peserta LDKS harus berpakaian rapih dan sopan yang telah ditentukan oleh panitia
  3. Peserta LDKS tidak diperkenankan meninggalkan tempat kegiatan kecuali ada izin dari panitia.
  4. Peserta LDKS dilarang membawa alat atau benda tajam yang dapat menggangu jalnnya  kegiatan
  5. Peserta LDKS dilarang merokok di arena kegiatan
  6. Peserta LDKS tidak diperkenankan memakai perhiasan atau benda berharga yang lainnya.
  7. Peserta LDKS harus mentaati peraturan atau tata tertib yang telah ditentukan panitia.
  8. Bagi peserta LDKS yang yan melanggar tata tertib di atas akan dikenakan sanksi sesuai dengan jenids pelanggaran.
1x pelanggaran : dinasehati atau diperingkatkan
2xpelanggaran : diperingatkan secara tertulis
3xpelanggaran : dipulangkan dinggap tidak lulus
  1. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib di atas dapat ditentukan sebagaimana mestinya.

JANJI PESERTA LDKS
Bismillahirohmanirrahim
Kami Peserta LDKS berjanji :
1.       Akan mengikuti kegiatan LDKS dari awal sampai akhir
2.       Akan mengikuti kegiatan tepat pada waktunya
3.       Akan mentaati tata tertib segala yang berlaku
4.       akan mematuhi dan taat pada panitia selama tidak melanggar aturan
5.       Apabila kami melanggar janji ini kami siap menerima sanksi dari panitia




2
 

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)



I.  Arti Penting Kepemimpinan
            Kepemipinan (Leadership) asal kata dari pemimpin (leader: head) adalah seseorang yang mempergunakan wewenang (authority) dan kepemimpinannya, mengarahkan bawahan untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dalam mencapai tujuan bersama yaitu dalam organisasi.
            Leader adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan dan kewibawaan (personality authority). Falsafah kepmimpinannya bahwa pemimpin adalah untuk bawahan dan milik bawahan.
Asas utama kepemimpinan Pancasila
1.       Ing Ngarso Sung Tuladha, artinya seorang pemimpin haruslah mampu lewat sifat dan perbuatanya menjadikan dirinya pola panutan dan ikutan bagi orang -orang yang dipimpinanya.
2.       Ing Madya Mangun Karsa, artinya seorang pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang– orang  
3.       Tut Wuri Handayani, artinya seorang pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

II.  Memupuk Jiwa Kepemimpinan
Sebagaimana dalam hadis yang artinya " Pemuda hari ini  adalah generasi hari esok " ada istilah lain " Sekarang anak – anak, esok lusa menjadi pemuda, apabila telah menjadi pemuda, kelak akan menjadi pemimpin " Sayidina Ali RA, pernah berkata " bukanlah seorang pemuda jika ia berkata inilah bapaku, tapi seorang pemuda inilah saya"
            Ungkapan tadi memberi keyakinan bahwa kita merupakan generasi penerus bagi bangsa kita sendiri seperti yang telah diungkapkan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya berkata : " Berikan kepadaku seribu orang tua aku akan sanggup memindahkan kutub utara dan ke selatan, akan tetapi berikan kepadaku sepuluh pemuda aku akan sanggup mengubah wajah bangsa " artinya, bahwa dipundak kita, bangsa ini menaruh harapan dalam kepada pemuda sebagai estafet dalam melanjutkan pembangunan. Sedangkan kita sadari bahwa salah satu pemicu keberhasilan pembangunan adalah sebagai generasi muda harus sejak dini memupuk jiwa kepemimpinan
3
 
            Apa yan harus kita lakukan dalam memupuk jiwa kepemimpinan ? untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka kita harus mengetahui jiwa dan semangat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Apakah itu ? Tak lain adalah disiplin, kerja sama dan toleransi serta memiliki tanggung jawab, mengetahui tugas dan mampu melaksanakannya serta terbiasa hidup dengan perencanaan atau persiapan yang matang.
            Disiplin merupakan kesadran untuk mematuhi peraturan yang berlaku dan menghindari larangannya. Sejak dini rasa disiplin ini harus kita pupuk baik antara disiplin dalam belajar, disiplin dalan mengerjkan pekerjaan rumah dan guru dalam mentaati tata tertib. Apabila telah terbiasa hidup berdisiplin baik di sekolah maupun di rumah , Insya Allah dalam diri kita akan terbentuk jiwa kepemimpinan yang patut diteladani.
            Seorang pemimpin adalah yang memiliki pengikat yang menggugah pengikutnya untuk melakukan hal – hal tertentu, untuk mencapai sesuatu hasil (tujuan) melalui pemberian teladan kepada pengikutnnya  dengan penuh tanggung jawab. Seorang calon pemimpin harus mau dan mahir mendengar, membaca, berbicara dan menulis.

III.  Tekhnik Persidangan
A.  Pengertian
            Sidang adalah pertemuan formal diantara beberapa orang guna untuk membicarakan dan berusaha untuk mencari keputusan dengan tidak merugikan atau menguntungkan salah satu pihak.
B.  Macam-Macam Sidang    
1.       Ditinjau dari sudut peserta
a.       Sidang Umum / sidang pleno / sidang paripurna
b.       Sidang komisi
c.        Sidang sub komisi
2.       Ditinjau dari sudut keputusan
a.       Kongres munas
b.       Musyawarah cabang, musda
c.       Konferensi
d.       Musyawarah koordinator komisariat
e.       Rapat anggota komisariat
C. Unsur – unsur Persidangan
1.  Tempat dan ruang persidangan
2.  Waktu sidang
3.  Perlengkapan sidang
4.  Peserta sidang
5.  Pemimpin sidang
6.  Acara sidang
7.  Tata tertib
8.  Sekretaris sidang
9.  Keputusan sidang
D.  Penggunaan palu sidang
     1.   Palu sidang dengan satu ketukan
a.      
4
 
Untuk menerima dan menyerahkan pimpinan sidang
                  Contoh: "Dengan mengucapkan/membacakan bismillahirrohmanirrohim pimpinan sidang saya terima/serahkan"
b.       Untuk memberi perhatian pada salah satu atau seluruh peserta
c.       Untuk menskor sidang dalam waktu 1x15 menit atau 1x30 menit
d.  Untuk mengambil keputusan-keputusan sementara atau point demi point dalam setiap persidangan atau keputusan
2.   Palu sidang dengan dua ketukan
a.  Untuk menskor sidang 2x15 menit atau lebih
b.  Untuk mencabut skorsing atau membuka sidang kembali
3.   Palu sidang dengan tiga ketukan
a.  Untuk meresmikan pembukaan/penutupan acara kegiatan
b.  Untuk men syahkan keputusan terakhir secara keseluruhan
E.  Istilah-istilah Persidangan
1. 
Skorsing
: menghentikan jalannya persidangan untuk sementara waktu

2. 
Lobying
: menghentikan jalannya persidangan dalam waktu singkat da
  mencari kesesuaian dalam paham yang tidak dapat diambil dalam 
  persidangan


F.  Macam-Macam Intrupsi
1.       Intrupsi Poin of Order
Pemotongan pembicaraan dari satu peserta terhadap peserta lainnya, dimana peserta yang diintrupsikan tersebut melakukan pembicaraan atau hal yang menyinggung.
2.       Intrupsi Point of Information
Pemotongan pembicaraan dari satu peserta terhadap peserta lainnya, dimana peserta yang melakukan intrupsi tersebut menambah beberapa informasi guna melengkapi pembicaraan yang dilakukan oleh peserta sidang
3.       Intrupsi Point of Personal Privilage
Pemotongan pembicaraan dari satu peserta terhadap peserta lainnya, dimana peserta yang melakukan intrupsi tersebut meminta kepada pimpinan sidang untuk tidak memberikan kesempatan pada orang yang diintrupsikan karena menyinggung pribadi seseorang
4.       Intrupsi Point of Clearification
Pemotongan pembicaraan dari satu peserta terhadap peserta lainnya, dimana peserta yang melakukan intrupsi menjelaskan masalah agar tidak terjadi perbedaan pendapat yang menajam.
G.  Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam persidangan
1.      
5
 
suatu persidangan atau rapat tanpa ada persiapan yang baik, maka ada kecenderungan rapat tersebut kurang berjalan
2.       penggunaan palu sidang tidak sesuai dengan ketentuan, maka dapat mempengaruhi suasana sidang tersebut.
3.       Pimpinan sidang/rapat hendaknya berlaku selaku moderator/penengah, oleh karena itu harus berbuat adil terhadap semua peserta
4.       Pimpinan sidang hendaknya terlebih dahulu menguasai materi sidang/rapat dapat terarah agar mencapai suatu sasaran atau tujuan yang diinginkan.
5.       Sekretaris sidang atau notulis hendaknya harus dapat membuat kesimpulan yang mencerminkan suatu hasil.
6.       Pimpinan sidang/rapat hendaknya mengetahui pula tentang tekhnik diskusi.


IV.  Diskusi

A.  Pengertian Diskusi
            Diskusi ialah suatu cara bertukar pikiran yang dilakukan secara teratur dan sistematis untuk menghasilkan pengertian atau keputusan yang benar, nyata, dan luas.
B.  Manfaat Diskusi
1.  Latihan berfikir secara tertib
2.  Latihan untuk menyatakan buah pikiran melalui perkataan
3.  Belajar memahami pikiran orang lain
4.  Mempunyai sikap menghargai orang lain 
5.  Memperluas suasana wawasan pengetahuan
6.  Memperluas pergaulan
7.  Mempererat persaudaraan
C.  Unsur-Unsur Diskusi
1.  Moderator
2.  Notulis
3.  Partisipator

D.  Tugas dan Wewenang Moderator
a.  Sebagai pengatur lalu lintas diskusi
b.  Memberi stimulasi
c.  Dinding penangkis, menerima pernyataan dari peserta dan memantulkan kepada peserta lain
d.  Petunjuk jalan, memberikan penjelasan tentang kemajuan diskusi
E. Hak Moderator
a.  Mengarahkan pernyataan kepada peserta yang aktif
b.  Mencegah sikap diktatornya diskusi oleh satu pihak peserta
c.  Memberikan kesempatan pada orang yang pemalu


6
 
 


F.  Moderator yang Ideal
a.  Seorang pemimpin harus menguasai masalah
b.  Mengenal dasar-dasar kepemimpinan
c.  Memiliki kemampuan untuk menganalisa masalah
d.  Memiliki kemampuan integral yang handal serta emosinya yang stabil
e.  Memiliki keterampilan menggunakan bahasa sehingga mampu meyakinkan orang lain
G.  Tuntutan Partisipator
a.  Sikap menghargai orang lain
b.  Kemampuan bekerja sama
c.  Kemampuan untuk memahami pendapat orang lain
d.  Keterampilan bahasa dalam mengemukakan pendapat
H.  Langkah-Langkah Diskusi
a. Memiliki moderator dan notulis
b. Menentukan masalah
c. Memiliki alasandan tujuan
d  Mengatur tempat diskusi
e. Memberikan kesempatan dalam mengemukakan pendapat pada peserta
f.  Menyimpulkan pendapat yang berbeda
I.  Bentuk Diskusi
a.  Diskusi panel
b.  Loka karya, pertemuan kelompok yang seprofesi

V. Master of Ceremony (MC)
            Keterampilan menyusun dan mengatur serta menjadi pembawa acara yang baik memerlukan pelatihan dan keahlian tersendiri. Setiap calon pemimpin setidaknya mengetahui tentang MC yang baik.
            Master (Maste) dapat diartikan tuan, kepala, direktur, menguasai. Ceremony (seremoni) artinya upacara/acara. Jadi yang dimaksud dengan MC yaitu seseorang yang bertugas menguasai, menyusun dan mengatur suatu acara atau upacara. Master of Ceremony disebut juga pembawa acara atau protocol.
            Hal-hal yang berkaitan dengan MC :
1.           Mengatur acara dengan baik dan memperhatikan siapa yang akan mengisi acara tersebut.
2.           Mengadakan konsultasi terlebih dahulu dengan petugas atau mengisi acara
3.           Tidak memberikan ulasan, khusus dalam acara formal atau kenegaraan.
4.           Bahasa dan suara yang digunakan secara jelas, enak didengar dan tidak dibuat-buat.
5.           Mimik muka berseri
6.          
7
 
Dalam menyusun sambutan, senior atau yang dituakan, baik usia atapun jabatannya hendaknya diakhirkan
7.           Dalam memberikan penghormatan, yang senior atau yang dituakan hendaknya didahuluakan.
8.           Menghindari kata-kata yang tidak tepat, seperti " Untuk mempersingkat waktu", Waktu dan tempat kami persilahkan ", Para hadirin sekalian".
Contoh Susunan Acara
a.  Pembukaan
     Dibuka dengan membaca Basmalah
b.  Pembacaan ayat suci Al-Qur'an (bila ada)
c.  Laporan panitia (bila ada)
d.  Sambutan- sambutan
e.  Acara pokok/acara inti
    Acara pokok/acara inti diisi dengan ceramah, yaitu pada acara PHBI atau disesuaikan dengan acara
f.  Do'a/penutup
1)      Pembacaan do'a
2)      Ditutup dengan membca hamdallah
3)      Acara tambahan (bila ada)
Catatan : Susunan acara disesuaikan dengan kebutuhan
Tidak diperkenankan mengucapkan kata-kata para-hadirin, waktu dan tempat dipersilahkan

VI. Problem Solving (Pemecahan Masalah)
            Setiap orang akan menghadapi berbagai permasalahan, baik masalah pribadi, keluarga , masyarakat, terlebih lagi bagi seorang pemimpin dalam suatu organisasi, tidak benar ada orang yang mengatakan bahwa hidupnya tanpa masalah, baik orangkecil, menengah bahkan orang-orang kaya pasti menemukan dengan adanya permasalahan. Bagaimana untuk mengatasinya? Kami akan menguraikan secara singkat cara mengambil solusinya, terlebih lagi bagi seorang pemimpin.
            Pemimpin selalu harus membagi pekerjaan dengan orang yang didampinginya, juga harus memecahkan masalah dengan cara alternative dengan resiko yang paling sedikit serta banyak menguntungkan bagi anggotanya/masyarakat.
            Apabila satu waktu dihadapkan pada banyak permasalahan yang harus diselesaikan, maka harus dapat menganalisa atau mengelompokan masalah tersebut, yang harus diwakilkan kepada orang lain atau mungkin harus ada yang ditangguhkan tapi dengan menggunakan prioritas.
            Contoh: Rohmani adalah seorang pemimpin dalam suatu kesempatan, dia harus melakukan hal sebagai berikut :
1)      Memimpin rapat dinas (rapat organisasi)
2)      Harus menghadiri undangan PHBI di tempat lain
3)      Harus mengirim wesel pos untuk adiknya di Rangkas Bitung
4)     
8
 
Harus menengok teman yang sakit di RS Serang
5)      Harus membuat surat tugas untuk rapat koordinasi di PTNM
Problem solvingnya adalah sebagai berikut :

1)      Memimpin rapat
2)      Undangan diwakilkan kepada wakilnya /orang lain
3)      Wesel pos bisa dititipkan pada oran lain
4)      Menengok yang sakit bias dilakukan setelah rapat
5)      Menugaskan pada sekretaris untuk membuat surat


VII. Administrasi

A.      Pengertian
Administrasi adalah orang lain yang melakukan administrasi. Administrasi terbagi dua kata, Ad artinya untuk, Ministrasi artinya membantu. Secara sempit / sederhana adalah tata usaha atau aturan kegiatan proses pencatatan dan pelaporan. Pencatatan segala yang diterima dan dilaporkan hasil pengelolaan. Secara luas adalah segala proses kegiatan yang mengatur cara-cara dan sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan yang efektif.
B.      Prinsip Administrasi
  1. Perencanaan
  2. Pengorganisasian
  3. Pembinaan Pelaksanaan
  4. Pengendalian
Yang sering dikenal dengan POAC (Planing, Organising, Actuating, Controling). Dalam kegiatan administrasi tidak terlepas dari hal surat-menyurat.Fungsi administrasi ada dua pendapat :
  1. Pendapat orang Prancis Pleni Playon fungsinya :
a.       Sebagai perencanaan / planning
b.       Sebagai organizing / proses pengelompokan
c.       Sebagai actuating / tindakan
d.       Sebagai coordinating / mempersatukan sifat-sifat kerjasama
e.       Sebagai kontroling / pengawasan dan pengendalian
  1. Pendapat orang Amerika Pusdu Corb fungsinya :
a.       Planing
b.       Organising
c.       Directing
d.       Koordinating
e.       Recording
f.        Staring
g.       Reporting
9
 
     
C.      Administrasi Pencatatan
1.       Daftar Kehadiran Rapat
Memuat daftar hadir peserta rapat yang diadakan oleh pengurus yang bersangkutan.
2.       Notulen / notulis rapat
Memuat kronologis jalannya rapat dan hasil yang dihasilkan serta membuat hal-hal yang penting dari setiap rapat dan memuat keputusan rapat yang diambil oleh pengurus yang bersangkutan.
3.       Ekspedisi Surat
Memuat catatan tentang surat masuk dan surat keluar serta jumlah dan arah tujuan  dari surat yang masuk dan dikeluarkan.
4.       Buku Inventaris
Memuat data inventaris yang dimiliki oleh pengurus yang bersangkutan serta          sumber perolehan dan keadaan barang.
5.   Buku Biodata Pengurus Organisasi: Berisi biodata organisasi yang bersangkutan.
6.   Buku Kas Harian / Pembantu
Memuat daftar penggunaan keuangan sehari-hari pencatatan transaksi keuangan    yang telah dilakukan untuk selanjutnya dipindahkan ke buku kas besar.
7.       Buku Kas Besar
Memuat laporan pemasukan dan pengunaan keuangan yang dikerjakan dengan    petunjuk tanda bukti pengeluaran.
8.       Agenda Kegiatan
    Memuat laporan kegiatan / program yang telah dilaksanakan.
9.       Buku Tamu
    Memuat daftar tamu yang pernah berkunjung pada organisasi yang bersangkutan.


VIII.  Retorika

A.  Akar-akar retorika
1. Rhetorica (Bahasa Belanda) cara-cara/seni berpidato
2. Publik Speaking (Bahasa Inggris) berbicara dihadapan orang banyak
B.  Publik Speaking (Bahasa Inggris)
            Pengetahuan tentang penyampaian informasi atau ide secara efektif dengan penggunaan dan penyusunan perkataan-perkataan yang dapat memberikan kesan pembicaraan atau tulisan.
C. Syarat-syarat berpidato
1. Sering latihan
10
 
2. Memiliki ilmu pengetahuan
3. Menguasai bahan yang akan disampaikan
4. Mengerti psikologi massa
5. Berpendirian baikdan terpuji
6. Tidak cepat putus asa
7. Sabar dan tahan uji
8. Optimis
9. Menjaga kebersihan dan kerapihan, dan lain sebagainya.
D. Tekhnik Berpidato
1. Membuat persiapan
2. Menyusun materi yang sistematis, meliputi :
a.       Pendauluan
b.       Isi atau uraian
c.        Kesimpulan dan saran (himbauan/ajakan)
d.       Penutup (tidak bertele-tele)
  1. Percaya diri (tidak minder)
  2. Tenang dan menguasai diri
  3. Bahasa dan irama hidup meliputi :
a.       Volume
b.       Artikulasi : Pengucapan masing-masing suku kata secara jelas
c.        Infleksion : Lagu tempo, irama
d.       Pause               : Istirahat
  1. Selingan yang menyegarkan ( intermezzo )
  2. Penampilan fisik,sikap yang baik dan sopan
·         Pose   : sikap gaya secara keseluruhan
·         Mimik: Ekspresi wajah
·         Gesture: gerakan anggpta badan
·         Moverment: perubahan tempat
  1. Memperhatikan audiensi
  2. Jangan dimulai dengan lelucon
  3. Membuat kesimpulan pada akhir pidato,diusahakan yang mengandung kesan,dan menutupnya tidak bertele-tele.
E. Problem pidato
a. Grogi
b. Letak podium yang tidak strategis
c. Suara sengau (sou system)
d. Master of ceremony (MC) yang bertele-tele







11
 
 

IX.  Schedule Time

A.  Pengertian
            Schedul time adalah rencana waktu yang dijadikan pedoman dalam pendidikan.
B. Contoh Global : Schedul Time Tentang Pelaksanaan LDKS Tahun 2009
No
Kegiatan
Desember
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
1
Pembentukan panitia LDKS











2
Pembuatan proposal LDKS











3
Pembuatan stempel











4
Pembuatan surat-surat











5
Penyebaran proposal











6
Penyebaran surat-surat











7
Pembuatan background











8
Rapat pra acara











9
Pelaksanaan kegiatan











10
Pembubaran kegiatan











11
Pembuatan LPJ











12
Pembubaran panitia











13
Babacakan/makan-makan













X.  Surat Resmi/Dinas
            Surat-surat resmi disebut juga surat dinas. Surat dinas atau resmi dipergunakan dalam korespondensi yang sifatnya resmi. Surat-surat resmi misalnya dalam dunia perdagangan maupun dalam pemerintahan. Menyusun surat resmi baik kalimat maupun bentuknya harus disesuaikan dengan aturan yang berlaku. Selama ini bentuk-bentuk surat resmi dikenal ada enam macam. Diantaranya adalah :
  1. Bentuk lurus penuh
  2. Bentuk lurus
  3. Bentuk setengah lurus I
  4. Bentuk setengah lurus II
  5. Bentuk lekuk
  6. Bentuk paragraph gantung
12
 
Dari keenam model surat resmi di atas akan kami berikan salah satu contoh :
  1. Surat resmi bentuk lurus penuh

--------------------------- 1                     Keterangan :
----------------------------                         1. Alamat & tanggal pembuatan
----------------------------2                                   2. Alamat yang dituju
-----------------------------                                    3. Salam pembuatan
---------------------------------3                 4. Paragraf pembuka
--------------------------------------4                       5. Paragraf isi
--------------------------------------5                       6. Paragraf penutup
--------------------------------------             7. Salam penutup
--------------------------------------6                       8. Nama lengkap penulis surat
---------------------------------------
---------------------------------------
-------------------------------7
-------------------------------8


XI.  Laporan Kegiatan

A.  Pengertian Laporan
            Laporan kegiatan adalah suatu ikhtisar tentang hal ihwal pelaksanaan suatu kegiatan yang harus disampaikan oleh pelaksana kegiatan kepada kepala  Sekolah/Madrasah selaku penanggung jawab kegiatan
B.  Hal-Hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan laporan Kegiatan
  1. laporan kegiatan hendaknya dapat menjawab hal-hal yang telah direncanakan dalam proposal
  2. laporan kegiatan terdiri dari:
a.  laporan tekhnis : laporan yang menerangkan tentang hal ihwal kegiatan yang   menjawab rencana dari proposal, laporan tekhnis terdiri dari:
ý      Pendahuluan
1.       Mengapa diadakannya kegaiatan
2.       dasar hokum
3.       sasaran yang dicapai
4.       ruang lingkup
ý      Isi Proposal
1.       jenis kegiatan
2.       Tempat dan waktu kegiatan
3.       peserta kegiatan
4.       pelaksanaan kegiatan
5.       hambatan-hambatan/ kendala
ý     
13
 
Penutup
Berisi tentang ucapan terima kasih semua pihak yang telah mensukseskan kegiatan yang akan dilaksanakan
b.       laporan keuangan: laporan tentang pemasukan dan pengeluaran biaya kegiatan.
Sebagai bahan pertanggung jawaban, hendaknya laporan keuangan dapat memuat rincian anggaran dengan sebenarnya. Sehingga saat jika ada pemeriksaan dapat menunjukan bukti-bukti fisik sesuai dengan apa adanya.




















14
 

 











 





" Bersama Meraih Asa"

" Power is leader "












 


BUKU PANDUAN

LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN SISWA
(LDKS)


23 – 24 Desember 2009


















ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)
MTS NEGERI CIRUAS
TAHUN PELAJARAN 2009/2010


Dipergunakan Khusus Untuk Peserta
LDKS OSIS MTsN Ciruas Th 2009

SUSUNAN PANITIA
LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN SISWA (LDKS)
PENGURUS OSIS/MPK
PERIODE 2010/2011
 

Pengarah                       : Kepala MTs Negeri Ciruas
Penanggung Jawab         : Wakamad Kesiswaaan
Ketua I                          : Drs. Dedi Nurholis
Ketua II                                    : Faedullah Ridwan Hanif
Sekretaris I                   : M. Iqbal, S. Ag
Bendahara I                  : Hajiyah, S.Pd
Bendahara II                 : Risma Yuliawati

Seksi Acara                                                     Seksi Akomodasi
Sofian Hadi                                                        Aep Saepul Anwar, S.Pd.I
Nurul Fatihah                                                     M. Ridho. S
Dede Musyarofah                                               Embay Suhaeni

Seksi Konsumsi                                               Seksi Peralatan
St. Fatimah                                                        Ubay, S.Pd.I
Fatimah                                                             Asrip
Siti Nurcahyani                                                   Bagus Gunawan

Seksi Dekdok                                                  Seksi Humas
Safe`I S.Pd                                                        Muslih, S.Pd
Agus Pasni                                                         Devia Balqis
Pratiwi I. S                                                        Ismawati

Seksi Permainan (out bond)
Agus Porwohadi
Rofiyudin
Ika Wahyu, A


















































15
 
 

JADWAL KEGIATAN
LATIHAN KEPEMIMPINNA DAN MANAJEMEN ORGANISASI (LKMO)
OSIS MTSN CIRUAS PERIODE 20010/2011
Waktu
Materi
Penanggung Jawab
Rabu
23 Desember 2009
08.00 - 09.00
12.00 - 13.00
13.00 - 14.00
14.00 - 15.30
15.30 - 16.00



16.00 - 17.00
17.00 - 18.00











18.00 - 18.30
18.30 - 19.30






20.30 – 22.00
22.00 – 23.30





23.30 – 04.30
04.30 – 05.30

Kamis
24 Desember 2009
05.30 – 06.30
06.30 – 07.30
07.30 – 09.00







09.00 – 11.00

11.00 – 12.00



12.00 – 13.00
13.00 – 14.00

14.00 – 15.00



Cek In Peserta
Isoma (Shalat Dzuhur)
Pembukaan
Pre test
Motivasi dan analisa diri (1)
·   Peran dan kiat dalam membangun potensi diri
·   Self Confidence
Isoma (Sholat Ashar)
Kepemimpinan (II)
·   Pengertian dan kedudukan kepemimpinan dalam organisasi
·   Fungsi dan tipe-tipe kepemimpinan
·   Prinsip dan pembentukan tim kerja
·   Peran pemimpin dalam membangun daya ikat dan kesadaran bersama dalam organisasi
·   Bagaimana strategi pemecahan masalah dan peran pemimpin dalam pengambilan keputusan
Isoma (Shalat Magrib)
Tekhnik persidangan (III)
·   Mekanisme sidang dalam rapat
·   Mekanisme sidang dalam rapat kerja (Raker)
·   Teknik dan mekanisme  pembuatan surat menyurat, arsip dan dokumentasi organisasi
Ice Breaking
Teknik rencana dan pelaporan kegiatan
·   Teknik pembuatan proposal
·  
16
 
Teknik perencanaan, pelaksanaan dan pengelola kegiatan
·   Teknik pelaporan kegiatan
Istirahat
Shalat subuh dan berjamaah




Riyadlah
Mandi and breakfast
Konsolidasi antar kelompok proposal
·   Masing-masing kelompok berkonsolidasi dalam membuat sebuah proposal kegiatan yang akan dipresentasikan dan verifikasi proposal
·   Menguji keabsahan proposal para peserta
Out bond

Merencanakan mimpi besar
·         Merencanakan visi hidup
·         Membuat peta hidup dalam 5 tahun kedepan
Ishoma
Aplikasi Materi
Post Test
Penutupan
Sayonara



Panitia
Aep Saepul Anwar, S.Pd.I
Kepala MTsN Ciruas
Ai Nopiyanti S.Pd
Rope'I S.Pd



Safe'i S.Pd
Drs.Dedi Nurkholis











M. Sibli Jr, S.Pd.
Agus Purwohadi






Mohamad Iqbal, S.Ag.
Aep Saepul Anwar, S.PdI.





Panitia
Ubay, S.PdI.




Abdul Hafid, S.Pd.
Panitia
Khisni, S.PdI.







Agus Purwohadi
Panitia
Sibli Jr, S.Pd.



Panitia
Dra. Nurhayati

Kepala MTsN Ciruas



17
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar