Oleh: Aep Saepul Anwar, M.Pd.I
“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan
kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Ini hnnya salah satu bagian
dari ayat Al-Qur`an, jika kita mau membuka Al-Qur`an lebih dalam lagi, akan
banyak menemukan ayat-ayat yang senada dengan ayat yang telah ditulis di atas,
yaitu ayat-ayat yang memerintahkan kita untuk berilmu, berfikir cerdas,
bermanfaat. Pada intinya banyak ayat-ayat yang memerintahkan kita untuk
menuntut ilmu, beramal, berfikir, serta mengetahui sesuatu pun yang belum pernah
kita ketahui terus menggali apa yang belum pernah kita gali. Hal ini
membuktikan bahwa Allah menyuruh kita untuk menjadi manusia yang pandai,
manusia yang bermanfaat untuk kehidupan yang akan mendatang bermanfaat untuk
orang banyak, bahkan saya belum pernah menemukan ayat Al-Qur`an yang memerintahkan kita untuk bersikap malas dan
bodoh. Sebagaimana dalam ungkapan sebuah hadis:
خيرالنّــــــــاس انفعهم للنّـــــــــاس
“Sebaik-baiknya
manusia adalah bermanfaat untuk manusia lain”(Bukhari Muslim)
Jika kita merenungi sejenak ayat dan hadis
di atas, hal yang mustahil bagi orang yang tidak berfikir yang cerdas berfikir
yang tuntas akan menemukan inovasi yang baru dan bermanfaat bagi kemaslahatan
umat. Ayat di atas memberikan inspirasi kepada kita, untuk tetap berfikir,
berpengetahuan yang luas untuk tetap berusaha menjadi manusia yang bermanfaat
dalam mewarisi ilmu para ulama. Memang, untuk melakuklan hal ini cukup sulit
dan melalui proses yang cukup berkepanjangan, tetapi kita akan lebih sulit dalam keadaan kita bodoh, cerdas dan bodoh tetap
akan membawa kita beresiko. Jika demikian apakah anda memilih berilmu
pengetahuan yang cukup luas atau menjadi orang yang tertinggal selama-lamanya
karena keadaan kita bodoh. Namun dengan demikian, jika Allah menakdirkan kita
menjadi orang yang bodoh, maka kita harus lebih bersabar dan bertawakal
sepenuhnya.
Jika kita berjuang mencari kebenaran dan
mengamalkan dengan ilmu yang kita miliki, itu adalah salah satu jenis jihad
yang diperintahkan Allah Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar