Rabu, 29 Februari 2012

Tahapan-Tahapan Dan Proses umum Penelitian Pendidikan

Tahapan-Tahapan Dan Proses umum Penelitian Pendidikan

A. Pendahuluan
Selama ini barangkali yang ada dalam benak kita tentang penelitian, adalah suatu kegiatan yang susah, rumit, pekerjaannya para Profesor, dan hanya orang-orang jenius saja yang dapat mengerjakannya. Sehingga kebanyakan dari kita mengatakan bahwa penelitian itu sulit, malas dan tidak berminat pada yang namanya penelitian.
Tapi sesungguhnya jika kita cermati dan perlu kita luruskan bahwa penelitian ini sebenarnya suatu kegiatan yang enjoy/santai dan mengasyikkan. Betapa tidak, dengan penelitian kita bisa enjoy mengamati benda, zat, tumbuhan, binatang, dan orang-orang yang kita teliti. Pada kegiatan ini kita temukan hal-hal yang menarik. Dengan penelitian kita dapat asyik mencoba-coba atau melakukan percobaan sesuatu yang ingin kita ketahui dan membuktikan keberadaan dan kebenarannya.
Tentunya dalam prosedur penelitian berisi urutan-urutan atau langkah-langkah pekerjaan yang harus dilakukan dalam penelitian. Langkah-langkah penelitian merupakan tahapan-tahapan yang mesti diikuti dalam melaksanakan penelitian. Oleh karenanya dalam makalah kali ini penulis ingin mencoba menyajikan dan menghidangkan beberapa Tahapan-tahapan atau langkah-langkah proses umum penelitian pendidikan. Semoga.

A. Langkah-langkah dan Perencanaan Penelitian
Sebagaimana pada pendahuluan dimuka bahwa Prosedur Penelitian Berisi urutan-urutan pekerjaan yang harus dilakukan dalam penelitian. Langkah-langkah penelitian merupakan tahapan-tahapan yang mesti diikuti dalam melaksanakan penelitian. Layaknya suatu kegiatan Ilmiah, sebuah penelitian dilaksanakan melalui prosedur kerja berurut, baku dan formal. Keterurutannya diperlihatkan melalui cara-cara penemuan masalah hingga penyelesaian masalah. Kebakuannya ditujukan melalui kerangka berfikir yang mengacu pada langkah-langkah metode ilmiah sehingga penelitian jenis apapun senantiasa memiliki kerangka berfikir yang sejenis dan baku. Adapun keformalannya direalisasikan dalam bentuk penulisan laporan penelitian ( Skripsi, Thesis dan lain-lain )
Penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan tentu harus memenuhi persyaratan-persyaratan. Adapun persyaratan penting dalam mengadakan kegiatan penelitian yaitu :
a. Sistematis
Dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
b. Berencana
Dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan dan sebelumnya sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya.
c. Mengikuti Konsep Ilmiah
Mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Tentu dalam Penelitian. Seseorang dalam melakukan penelitian hendaknya menyiapkan kebutuhan-kebutuhan agar penelitian yang dilakukan membuahkan hasil yang signifikan. Adapun kebutuhan-kebutuhan seorang peneliti adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan terhadap Teori
2. Kebutuhan terhadap masalah
3. Kebutuhan terhadap rencana
4. Kebutuhan Hipotesis
5. Kebutuhan terhadap sejumlah data
6. Kebutuhan terhadap Fasilitas
7. Kebutuhan terhadap kebebasan.
1. Kebutuhan terhadap teori

Seorang peneliti membutuhkan teori yang menjadi dalil bagi dasar-dasar pijakan penelitian. Teori dapat menjadi dasar dan rangka suatu ilmu pengetahuan. Teori yang ilmiah adalah teori yang dapat dijadikan pijakan untuk melakukan pengolahan data, mulai sistem pengumpulan data sampai dengan penilaian data itu sendiri sehingga data yang dimaksudkan akan diketahui relevansinnya.
2. Kebutuhan terhadap masalah
Masalah adalah setiap kesulitan yang menggerakan manusia untuk memecahkannya, masalah harus dirasakan sebagai rintangan yang harus dilalui dengan jalan mengatasinya jika kita mau terus berjalan mengikuti jalur tersebut. Masalah timbul karena adanya tantangan, kesangsian ataupun kebingungan kita terhadap suatu hal atau fenomena, oleh karenanya penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah tersebut, atau setidaknya menutup celah yang terjadi.
3. Kebutuhan terhadap rencana
Dalam bentuk rencana yang lengkap biasanya judul masalah dan keterangan judul disertai keterangan-keterangan tertentu yang berkaitan dengan devinisi sebagai pengertian pokok dalam pembahasan masalah. Metode yang digunakan tentunya sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Metode tersebut harus dijelaskan sehingga reasoningnya benar-benar diterima ; penentuan sumber data harus jelas, dan sumber data literaturnya harus memadai, terutama jika berkaitan dengan tinjauan kepustakaan.
4. Kebutuhan terhadap hipotesis
Hipotesis menjadi penting terutama dalam penelitian yang bersifat kuantitatif. Hipotesis yang dimaksud adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Kebenaran tersebut harus dibuktikan melalui data yang terkumpul.
5. Kebutuhan terhadap sejumlah Data
Semua penelitian membutuhan sejumlah data. Tanpa data tidak ada penelitian. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai teknik misalnya : Observasi, wawancara, dekumentasi dan sebagainya.
6. Kebutuhan terhadap Fasilitas
Penggunaan fasilitas dalam suatu penelitian misalnya : alat perekam, kamera, kendaraan, waktu dan sebagainya.
7. Kebutuhan kebebasan
Peneliti harus bebas bergerak dalam mengumpulkan data, bukan penelitian yang dikejar target sponsor, sehingga prinsip yang dibangun dalam penelitian adalah kebenaran.
B. Langkah-langkah penelitian
Prosedur dan langkah-langkah penelitian merupakan sala satu upaya kita dalam melakukan penelitian secara efektif dan efisien. Jadi yang kita kerjakan tidak menyimpang dari kerangka ilmiah dan tidak menghabiskan waktu dengan sia-sia.
Ada banyak pendapat para ahli mengenai langkah-langkah penelitian. Dari berbagai pendapat tersebut secara umum langkah-langkah dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut.
1. Menentukan judul/Masalah
Besar maupun kecil, sedikit maupun banyak, setiap orang mesti memiliki masalah. Hanya bedanya, ada masalah yang dapat seketika diatasi tetapi ada pula yang memerlukan penelitian. Selain itu ada masalah penelitian yang tidak dapat dipecahkan melalui penelitian karena berbagai sebab, antara lain karena tidak tersedia datanya.
Memilih masalah bukanlah pekerjaan yang mudah terutama bagi orang-orang yang belum banyak berpengalaman meneliti. Untuk ini diperlukan kepekaan dari calon peneliti, masalah-masalah ini akan timbul dalam bentuk keinginan untuk segera dilaksanakan penemuannya.
2. Studi Pendahuluan/Survei awal
Walaupun sudah diperoleh suatu masalah untuk diteliti, sebelum mengadakan penelitian yang sesungguhnya, peneliti mengadakan suatu study pendahuluan, yaitu menjajagi kemungkinan diteruskannya pekerjaan meneliti. Winarno Sucarmand menyebutnya sebagai study Eksploratoris. Study pendahuluan juga dimaksudkan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya.
3. Perumusan Masalah
Apabila telah diperoleh informasi yang cukup dari study pendahuluan/study eksploratoris, maka masalah yang akan diteliti menjadi jelas. Agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan masalahnya sehingga jelas dari mana harus mulai, kemana harus pergi dan dengan apa.
4. Study Kepustakaan
Study Kepustakaan merupakan jalan yang akan dilewati oleh penulis untuk membangun dasar teori atau kerangka berfikir. Kerangka berfikir akan dimanfaatkan oleh peneliti untuk menganalisis masalah. Semakin banyak teori yang dapat ditelusuri, akan semakin tajam analisis yang dapat dilakukan.
5. Merumuskan kerangkan berfikir dan Hipotesis.
Kerangkan berfikir adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal yang akan dipakai untuk tempat berpijak didalam melaksanakan penelitiannya. Jika kerangka berfikir merupakan dasar pemikiran yang memungkinkan kita mengadakan penelitian tentang permasalahan, maka hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi harus dibuktikan, dites atau diuji kebenarannya. Hipotesis menuntun pada peneliti untuk memusatkan arah pandangan pada topik penelitian sehingga pekerjaan dapat dilakukan lebih terfokus dan terkonsentrasi.
6. Metodologi Penelitian.
Metodologi penelitian menyangkut pendekatan, variabel, sumber data, dan Instrumen penelitian. Akan diuraikan dibawah ini :
a. Memilih pendekatan
Pendekatan disini adalah metode atau cara mengadakan penelitian seperti halnya eksperimen atau non eksperimen. Tetapi disamping itu juga menunjukan jenis atau tipe penelitian yang digunakan. Dipandang dari segi tujuan, metode penelitian misalnya eksploratif, deskritif atau historis. Masih ada lagi pandangan dari subyek penelitiannya, misalnya populasi atau kasus.
Penentuan pendekatan akan akan sangat menentukan variabel atau obyek penelitian apa yang akan ditatap. Sekaligus menentukan subyek penelitian atau sumber dimana kita akan memperoleh data.
b. Menentukan variabel dan sumber data
Kedua hal diatas harus diidentifikasi secara jelas agar dengan tepat dapat ditentukan alat apa yang akan kita gunakan untuk mengumpulkan datanya, begitu peneliti menyebutkan data macam apa yang akan diteliti, seyogianya langsung ditentukan dari mana data untuk variabel tersebut akan diperoleh.
c. Menentukan dan menyusun Instrumen.
Instrumen yang diteliti sangat tergantung dari jenis data dan dari mana data diperoleh. Sebagai contoh : data tingkah laku siswa tentu hanya dapat diperoleh dari siswa dengan cara mengobservasi atau diperoleh dari guru yang bergaul sehari-hari dengan siswa melalui Interview atau kuisioner.
7. Pengumpulan Data
Apabila peneliti sudah menentukan data apa yang akan dikumpulkan, dari mana data tersebut dapa diperoleh dan dengan cara apa, maka peneliti sendiri maupun orang lain yang akan membantu sudah mengetahui dengan pasti apa berikutnya akan dilakukan. Tentunya data tersebut harus sesuai, jika datanya tidak sesuai maka kesimpulannya akan salah dan hasil penelitiannya menjadi palsu.
8. Analisis Data
Tentunya dalam menganalisis data membutuhkan ketekunan dan pengertian terhadap jenis data. Jenis data akan menuntut teknis analisis data tersebut.
9. Kesimpulan dan penulisan laporan penulisan.
Langkah ini sebenarnya sudah merupakan langkah terakhir dari kegiatan penelitian. Pekerjaan meneliti telah selesai, dan peneliti tinggal mengambil kesimpulan dari hasil pengolahan data, dicocokan dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Sesuaikah data yang terkumpul dengan hipotesis atau dengan peneliti sebelumnya?.
Pada tahap inilah peneliti bisa merasa lega karena hipotesisnya terbukti atau kecewa karena tidak terbukti. Satu hal yang harus dimiliki oleh peneliti yaitu sifat jujur. Dalam menarik kesimpulan penelitian, ia tidak boleh mendorong atau mengarahkan agar hipotesisnya terbukti, tidak terbuktinya suatu hipotesis bukanlah suatu pertanda bahwa apa yang dilakukan pleh peneliti itu salah dan harus merasa malu.
Kegiatan penelitian menuntut agar hasilnya disusun, ditulis dalam bentuk laporan penelitian agar hasilnya diketahui orang lain. Prosedurnya pun diketahui orang lain pula sehingga dapat dicek kebenaran pekerjaan penelitian tersebut.

C. Tahapan-tahapan Penelitian secara umum
Tahapan ini terdiri pula atas Tahap Pralapangan, Tahap Pekerjaan lapangan dan tahap analisis data. Akan diuraikan sebagai berikut :
1. Tahap Pra – lapangan
1). Menyusun Rancangan Penelitian
2). Memilih lapangan penelitian
Dalam penentuan lapangan penelitian adalah dengan jalan mempertimbangkan teori substansif dan dengan mempelajari serta mendalami fokus serta rumusan masalah penelitian ; untuk itulah pergilah dan jajakilah lapangan untuk melihat apakah terdapat kesesuaian dengan kenyataan yang ada dalam lapangan.
3). Mengurus perizinan
Dalam hal ini yang berwenang memberikan izin untuk mengadakan penelitian ialah kepala pemerintahan setempat dimana penelitian itu akan diselenggarakan seperti : Gubernur/Kepala daerah, bupati, camat sampai kepada RT/RW.
4). Menjajaki dan menilai lapangan
Penjajakan dan penilaian lapangan akan terlaksana dengan baik apabila peneliti sudah membaca terlebih dahulu dari kepustakaan atau mengetahui melalui orang dalam tentang situasi dan kondisi daerah tempat penelitian dilakukan. Sebaiknya, sebelum menjajaki lapangan, peneliti sudah mempunyai gambaran umum tentang geografi, demografi, sejarah, tokoh-tokoh, adat-istiadat, konteks kebudayaan, kebiasaan-kebiasaan agama, pendidikan, mata pencaharian dan sebagainya. Hal tersebut akan sangat membantu penjajakan lapangan.
5). Memilih dan Memanfaatkan Informan.
Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi, ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian. Ia berkewajiban secara sukarela menjadi anggota tim penelitian walaupun hanya bersifat Informal. Keguanaan Informal bagi peneliti ialah membantu secepatnya dalam menerima Informasi yang terjaring. Karena Informan dimanfaatkan untuk berbicara, bertukar pikiran, atau membandingkan suatu kejadian yang ditemukan dari subyek lainnya.
6). Menyiapkan Perlengkapan Penelitian.
a). Perizinan penelitian, dan kontak dengan daerah yang diteliti.
b). Pengaturan perjalanan.
c). Alat tulis ( Pensil/ball Point, kertas, buku catatan, map, klip, kartu, karet )
d). Alat perekam ( Tape recorder, video-cassete recorder, kamera foto ).
7). Persoalan Etika Penelitian.
a). Sewaktu tiba ditempat dan berhadapan dengan orang-orang katakan dengan jujur dan terbuka maksud dan tujuan kedatangan peneliti.
b). Pandang dan hargailah orang-orang yang diteliti bukan sebagai Obyek, melainkan sebagai orang yang sama derajatnya dengan peneliti.
c). Hargai, hormati, dan patuhi semua peraturan, norma, nilai masyarakat, kepercayaan, kebudayaan dan adat-istiadat masyarakat.
d). Peganglah kerahasiaan segala sesuatu yang berkenaan dengan informasi yang diberikan oleh Subyek.
e). Tulislah segala kejadian, peristiwa, ceritera dan lain-lain secara jujur dan benar sesuai dengan fakta yang ada.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan.
1). Memahami latar penelitian dan persiapan diri
a). Pembatasan latar dan peneliti
Untuk memasuki pekerjaan dilapangan, peneliti perlu memahami latar penelitian terlebih dahulu. Disamping itu ia perlu mempersiapkan dirinya, baik secara fisik maupun secara mental disamping ia harus mengingat persoalan etika sebagai yang telah diuraikan dimuka.
Menurut Lofland dan Lofland ( 1984 : 21-24 ) latar terbuka terdapat dilapangan umum seperti tempat berpidato, orang berkumpul ditaman, toko, bioskop dan ruang tunggu rumah sakit. Pada latar demikian peneliti barangkali hanya akan mengandalkan pengamatan dan kurang sekali mengadakan wawancara. Hal itu membawa peneliti untuk memperhitungkan latar tersebut sehingga strategi pengumpulan datanya menjadi efektif. Dalam hal ini hubungan peneliti dengan subyek kurang mesra. Sebaliknya pada latar tertutup hubungan peneliti perlu akrab karena latar demikian bercirikan orang-orang sebagai subyek yang perlu diamati secara teliti dan wawancara secara mendalam.
b). Penampilan
Peneliti hendaknya menyesuaikan penampilannya dengan kebiasaan, adat, tata cara dan kultur latar penelitian. Hal tersebut akan memudahkan hubungan dengan subyek dan dengan demikian diharapkan akan memudahkan pengumpulan data tersebut.
c). Pengenalan hubungan peneliti dilapangan
d). Jumlah waktu study
Mengenai pembatasan waktu pada dasarnya peneliti sendirilah yang perlu menentukan pembagian waktu agar waktu yang digunakan dilapangan dimanfaatkan seefesien dan seefektif mungkin.
2). Memasuki lapangan
a). Keakraban hubungan
b). Mempelajari Bahasa
c). Peranan peneliti
3). Berperan-serta sambil mengumpulkan data
a). Pengarahan batas study
b). Mencatat Data
Alat penelitian penting yang biasanya digunakan ialah catatan lapangan. Catatan lapangan tidak lain adalah catatan yang dibuat oleh peneliti sewaktu mengadakan pengamatan dan wawancara, atau menyaksikan suatu kejadian tertentu.
c). Petunjuk tentang cara mengingat data
Menurut Bogdan ( 1972 – 41-42 ) bahwa petunjuk tentang cara mengingat data adalah sebagai berikut :
 Buatlah catatan secepatnya, jangan menunda-nunda pekerjaan.
 Jangan berbicara dengan orang lain terlebih dahulu tentang hasil pengamatan sebelum peneliti menuangkannya kedalam catatan lapangan.
 Usahakan agar tidak terjadi gangguan sewaktu peneliti menulis, mengetik, atau mendengarkan serta menyalin hasil rekaman dari perekam kaset.
 Tulislah secara urut peristiwa langkah demi langkah sesuai dengan apa yang terjadi sewakt diamati.
 Buatlah garis besar yang berisi judul-judul tentang sesuatu yang ditemui dalam suatu pengamatan atau wawancara yang cukup lama dilakukan.
d). Kejenuhan, keletihan dan istirahat.
e). Meneliti suatu latar yang didalamnya terdapat pertentangan
Jika peneliti menemukan dengan kelompok-kelompok yang sedang bertentangan tentu saja situasi tersebut sangat sulit. Dalam hal ini peneliti hendaknya berusaha sekuat tenaga agar dia tetap netral, tidak memihak, dan sejauh mungkin menengahi persoalan yang terjadi.
f). Analisis di lapangan/data lapangan.
3. Penulisan laporan Penelitian
Pada bagian ini yang termasuk ke dalam penulisan laporan adalah sistematika penulisan. Hal ini penting dikemukakan mengingat sistematika penulisan yang didalamnya memuat permasalahan, metodologi dan penyimpulan turut mewarnai informatif tidaknya sebuah laporan hasil penelitian.
Langkah-langkah, batang tubuh atau unsur-unsur suatu penelitian yang bisa dijadikan pegangan bagi penelitian pendidikan khususnya dan penelitian ilmiah umumnya adalah sebagai berikut :
1. Permasalahan dijabarkan menjadi :
 Latar belakang masalah
 Pentingnya masalah
 Pembahasan dan perumusan masalah
2. Kajian literatur
3. Asumsi-asumsi dan hipotesis
4. Pemilihan pendekatan dijabarkan menjadi pemilihan :
 Metode, teknik, dan desain
 Teknik sampling ( Populasi dan Sampel )
5. Model Instrumen pengumpulan dan pengolahan data
6. Kesimpulan dan implikasi.




PENUTUP

Kegiatan penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang harus dibuktikan dengan data yang valid. Tentu melakukan penelitian tidak mudah yang kita bayangkan, butuh persiapan yang matang sehingga hasil yang didapatkan dan penemuan yang ditemukan berdasarkan kerangka ilmiah yang didukung data-data benar. Untuk melakukan penelitian tentunya harus dipersiapkan dalam berbagai aspek, mulai dari persiapan penelitian, langkah-langkah penelitian dan tahapan-tahapan yang akan dilaksankan. Agar kegiatan penelitian yang dilaksanakan benar-benar berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karenanya dalam makalah yang kami susun ini kiranya dapat memberikan sumbangsih pandangan sebagai bekal nantinya bagaimana seharusnya kita melakukan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian. Kami mengharap perbaikan disana-sini kepada segenap pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Kritik dan saran penulis harapkan untuk keparipurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat. Amin.

















DAFTAR PUSTAKA

1. Team Penyusun Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. ” Panduan Penelitian ”. PT. Dinas Olahraga dan Pemuda. Jakarta 2003.
2. Drs. M. Subana, M.Pd. dan Sudrajat, S. Pd. ” Dasar-dasar Penelitian Ilmiah ”. PT. Pustaka Setia Bandung. 2009.
3. Prof. Dr. Suharsimi Arikunto. “ Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek “. PT. Rineka Cipta. Jakarta 1998.
4. Drs. Beni Ahmad Saebani, M. Si. “ Metode Penelitian “. PT. Pustaka Setia. Bandung. 2008
5. Moh. Nazir, Ph. D “ Metode Penelitian “. PT. Ghalia Indonesia 1988.
6. Prof. Dr. Sugiyono. “ Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D “. PT. Alfabeta Bandung 2010
7. Prof. Dr. Lexy J. Moleong, M.A. “ Metodologi Penelitian Kualitatif “ Edisi Revisi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2004.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar