Beribadah dengan cara yang benar
Jika hidup tanpa ibadah yang benar ibarat hidup tanpa pondasi, bangunan tanpa pondasi akan roboh dengan ibadah yang benar Insya Allah akan mebuat kita semakin tawadhu dan kokoh kepada Allah
Berakhlak baik
Ibadah bagus siang malam, tapi selesai sholat mulut kotor, tidak jujur, apalah artinya ibadah, kalau tidak di barengi akhlak baik maka perlu 5S
( Senyum, Salam, Sapa, Sopan & Santun )
Pemimpin adalah TELADAN kalau memimpin dan mengatur diri sendiri tidak mampu bagaimana mungkin kita bias mengatur dan memimpin orang lain, BUKTIKAN!!!!!!!!
Belajar tiada henti
Akhlak sudah baik, ibadah bagus tapi itu tidak cukup karena masalah akan bertambah, potensi konflik bertambah, kebutuhan semua bertambah, bagaimana mungkin menyikapi segala yang makin ruwet dengan ilmu yang tidak bertambah.
Ciri sukses adalah orang-orang yang cinta ilmu dengan belajar.
Kesuksesan hari ini tidak berarti besok kita akan meraih sukses lagi tanpa kesiapan diri dan berjuang lebih keras, maka sukses akan sulit dipertahankan!!!!
Bekerja dengan 5 AS
o Kerja Keras,
o Kerja Cerdas,
o Kerja Kualitas,
o Kerja Tuntas,
o Kerja Ikhlas.
Yang harus menjadi standar ada pada diri kita adalah bekerja optimal dengan pemikiran yang cerdas karena ada yang kerja keras tetapi akal tidak digunakan akibatnya cuma jadi pekerja keras saja.
Bersahaja dalam hidup
Ada orang yang bekerja keras tetapi sia-sia, karena ditipu oleh keborosan, bermegah-megah, diperdaya, dikutuk oleh orang lain, dan menjadi kedengkian. Kenapa??????karena tidak tidak bersahaja, padahal akibat gemar bersahaja maka kemampuan keuangan kita lebih tinggi diatas kebutuhan sehingga bisa menyimpan uang bersodaqoh, dan berinvestasi, budaya masyarakat kita diharapkan bukan budaya punya barang, tapi budaya berinvestasi akibatnya selalu punya nilai tambah.
Bantu Sesama
Alat ukur sukses kita setelah bersahaja adalah punya kelebihan untuk memajukan orang-orang yang benar-benar tidak mampu dengan memberi bantuan seperti Sembako, dll. Kesuksesan kita mulai diukur dengan kemampuan membantu orang lain, membuat lapangan kerja sebanyak mungkin, sehingga orang lain lebih maju lagi dengan mempunyai tata nilai yang sama dengan kita.
Ibadah yang bagus, akhlak yang bagus, terus berusaha untuk belajar menambah ilmu, bekerja keras dengan saling tolong menolong.
Bersihkan hati selalu
Mengapa?????Allah tidak menerima amal, kecuali ikhlas jangan merasa ujub, dengan tidak merasa berjasa, dengan tidak merasa paling bisa, dengan tidak merasa paling mulia, tetapi semuanya karena Allah. Alhamdulillah!!!!!!!!
Semua ini adalah karunia Allah kita harus merasa beruntung karena dijadikan jalan; Jalan rezeki bagi tetangga, jalan ilmu bagi semua orang, jalan kesuksesan bagi semuanya Allahlah yang memberi.
Inilah orang yang akan sukses, karena dia tidak menjadi sombong apalah artinya kita mendapatkan banyak hal kalau kita tidak mendapat ridlo dari Allah karena kesombongan kita. Dengan cara beribadah yang benar, membuat kita semakin tawadhu, kokoh mengadbi kepada Allah, hati tentram…..
Selasa, 19 April 2011
Senin, 11 April 2011
MTsN Ciruas Melaksanakan Pembinaan dan Pelantikan Pengurus Kader Kesehatan Remaja (KKR)
Sabtu-Minggu , 9-10 April 2011 oleh: aep s.a: aepthe.blogspot.com
Pendidikan berlangsung seumur hidup, maka perlu adanya kesinambungan nilai-nilai kepada generasi berikutnya. Adanya arus transformasi dan arus globalisasi yang begitu cepat sehinggaperlu adanya filterisasi yang efektif untuk melindungi peserta didik. KKR adalah sebuah wadah yang berada dibawah naungan bidang kesiswaan merupakan program kerja awal yang ada di MTsN Ciruas pengkaderan Kesehatan Remaja terhadap para kader kesehatan remaja siswa-siswi MTsN Ciruas.
Adapun tujuan dari kegiatan KKR adalah untuk :
1. Mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman remaja tentang masalah kesehatan
2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja dalam hal kesehatan.
3. Memberdayakan remaja di MTsN Ciruas untuk bisa berperan sebagai kader kesehatan remaja.
Kegiatan ini diikuti oleh kader kesehatan remaja sebanyak 60 Siswa - siswi MTsN Ciruas dari kelas VII dan VIII, adapun materi dalam kegiatan KKR ini adalah menyangkut masalah tentang kesehatan remaja diantranya pedoman pelayanan kesehatan peduli remaja, jejaring kerjasama dalam pelayanan kesehatan peduli remaja, Infeksi penyakit menular seksual dan infeksi seksual reproduksi, Penyalahgunaan Narkotika dan Zat Adiktif (NAFZA), pertumbuhan dan perkembnagan fisik remaja dan lain sebagainya, dalam sambutan dari kepala MTsN Ciruas (Ali Rokhman, Az, S,Ag, M.MPd) mengharapkan setelah diadakannya kegiatan ini siswa dapat menjadi siswa yang aktif, kreatif dan inovatif tidak sekedar acara seremonial saja KKR ini bukan sekedar wadah, tetapi ada hasilnya yang bisa di implementasikan dalam
lingkungan Madrasah dalam bentuk K3 (Keindahan, ketertiban dan Keamanan) sedangkan tema yang diangkat pada kegitan ini adalah “Bahaya Kanker Leher Rahim (Caracinoma Cervix Uteri ) dan NAFZA”
Pelaksanaan pembinaan dan Pelantikan Pengurus Kader Kesehatan Remaja ( KKR ) ini merupakan upaya lebih memudahkan penyelenggaraan kesehatan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, serta lebih berarti apabila diikuti peran aktif dan kreatif oleh unsur MTsN Ciruas juga dukungan orang tua, masyarakat dan pemerintah setempat.
Acara pelatihan dilakukan selama dua hari dan hasil yang ingin di capai adalah para kader kesehatan remaja bisa menjadi rujukan teman-temannya yang kebetulan ada masalah. Karena sesuai umur remaja, kebanyakan permasalahan yang timbul diantara remaja, maupun remaja dengan orang tua akan lebih banyak dicurahkan kepada teman sebaya. Sehingga dengan adanya kader kesehatan diharapkan dapat memecahkan masalah dikalangan mereka sendiri.
Mudah-mudahan dengan terselenggaranya KKR dapat membantu sekolah meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagi modal awal pembinaan siswa memasuki dunia pendidikan di masa depan agar remaja sekarang memiliki watak dan karakter yang bersih dan sehat.
Pendidikan berlangsung seumur hidup, maka perlu adanya kesinambungan nilai-nilai kepada generasi berikutnya. Adanya arus transformasi dan arus globalisasi yang begitu cepat sehinggaperlu adanya filterisasi yang efektif untuk melindungi peserta didik. KKR adalah sebuah wadah yang berada dibawah naungan bidang kesiswaan merupakan program kerja awal yang ada di MTsN Ciruas pengkaderan Kesehatan Remaja terhadap para kader kesehatan remaja siswa-siswi MTsN Ciruas.
Adapun tujuan dari kegiatan KKR adalah untuk :
1. Mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman remaja tentang masalah kesehatan
2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja dalam hal kesehatan.
3. Memberdayakan remaja di MTsN Ciruas untuk bisa berperan sebagai kader kesehatan remaja.
Kegiatan ini diikuti oleh kader kesehatan remaja sebanyak 60 Siswa - siswi MTsN Ciruas dari kelas VII dan VIII, adapun materi dalam kegiatan KKR ini adalah menyangkut masalah tentang kesehatan remaja diantranya pedoman pelayanan kesehatan peduli remaja, jejaring kerjasama dalam pelayanan kesehatan peduli remaja, Infeksi penyakit menular seksual dan infeksi seksual reproduksi, Penyalahgunaan Narkotika dan Zat Adiktif (NAFZA), pertumbuhan dan perkembnagan fisik remaja dan lain sebagainya, dalam sambutan dari kepala MTsN Ciruas (Ali Rokhman, Az, S,Ag, M.MPd) mengharapkan setelah diadakannya kegiatan ini siswa dapat menjadi siswa yang aktif, kreatif dan inovatif tidak sekedar acara seremonial saja KKR ini bukan sekedar wadah, tetapi ada hasilnya yang bisa di implementasikan dalam
lingkungan Madrasah dalam bentuk K3 (Keindahan, ketertiban dan Keamanan) sedangkan tema yang diangkat pada kegitan ini adalah “Bahaya Kanker Leher Rahim (Caracinoma Cervix Uteri ) dan NAFZA”
Pelaksanaan pembinaan dan Pelantikan Pengurus Kader Kesehatan Remaja ( KKR ) ini merupakan upaya lebih memudahkan penyelenggaraan kesehatan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, serta lebih berarti apabila diikuti peran aktif dan kreatif oleh unsur MTsN Ciruas juga dukungan orang tua, masyarakat dan pemerintah setempat.
Acara pelatihan dilakukan selama dua hari dan hasil yang ingin di capai adalah para kader kesehatan remaja bisa menjadi rujukan teman-temannya yang kebetulan ada masalah. Karena sesuai umur remaja, kebanyakan permasalahan yang timbul diantara remaja, maupun remaja dengan orang tua akan lebih banyak dicurahkan kepada teman sebaya. Sehingga dengan adanya kader kesehatan diharapkan dapat memecahkan masalah dikalangan mereka sendiri.
Mudah-mudahan dengan terselenggaranya KKR dapat membantu sekolah meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagi modal awal pembinaan siswa memasuki dunia pendidikan di masa depan agar remaja sekarang memiliki watak dan karakter yang bersih dan sehat.
Selasa, 05 April 2011
RENUNGAN HARI INI (LIMA KIAT SUKSES MENJALANI HIDUP DAN KEHIDUPAN)
LIMA KIAT SUKSES MENJALANI HIDUP DAN KEHIDUPAN
Oleh: H Muh Chaeruddin Ibnu Mas’ud.
Secara normal dan menurut pemikiran yang realistis, semua manusia dalam menjalani hidup dan kehidupan seharusnya berkeinginan mencapai KESUKSESAN GANDA, sukses di dunia dengan tercapai KESEHTERAAN HIDUP selama menjalani kehidupan, dan sukses di akhirat dengan memperoleh KEMULIAAN dan KEBAHAGIAAN.
Untuk mencapai kesuksesan tersebut, sudah barang tentu dibutuhkan beberapa strategi (kiat sukses), kiat sukses macam apa yang dibutuhkan manusia dalam menjalani kehidupannya. Untuk memberikan gambaran tentang hal tersebut, simaklah sabda Rasulullah berikut ini:
Ibu Umar R.A. bercerita:
أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبِي فَقَالَ: (( كُنْ فِى الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ )).
Rasulullah SAW. merangkul pundakku, lalu beliau bersabda: “Hiduplah kamu di dunia ini seakan-akan (kamu ini adalah) perantau atau pengembara (musafir)”~ (HR. Bukhari)
Rasulullah memberikan pesan luhur kepada ummatnya melalui shahabat Abdullah ibnu Umar ibnul-Khaththab RA. agar dalam menjalani hidup dan kehidupan seolah-olah dirinya adalah orang yang sedang melakukan perjalanan atau merantau. Ibarat perantau, maka orang menjalani hidup dan kehidupan harus memiliki kiat sukses. Kandungan dari hadits tersebut adalah bahwa manusia harus memiliki lima kiat sukses dalam hidupnya, yakni sebagai berikut:
1. Memiliki TUJUAN HIDUP yang jelas
2. Memiliki BEKAL HIDUP yang lengkap
3. Memiliki PEDOMAN HIDUP yang jelas
4. Memiliki TEMAN HIDUP yang tepat
5. Memiliki CITA-CITA HIDUP yang jelas
Oleh: H Muh Chaeruddin Ibnu Mas’ud.
Secara normal dan menurut pemikiran yang realistis, semua manusia dalam menjalani hidup dan kehidupan seharusnya berkeinginan mencapai KESUKSESAN GANDA, sukses di dunia dengan tercapai KESEHTERAAN HIDUP selama menjalani kehidupan, dan sukses di akhirat dengan memperoleh KEMULIAAN dan KEBAHAGIAAN.
Untuk mencapai kesuksesan tersebut, sudah barang tentu dibutuhkan beberapa strategi (kiat sukses), kiat sukses macam apa yang dibutuhkan manusia dalam menjalani kehidupannya. Untuk memberikan gambaran tentang hal tersebut, simaklah sabda Rasulullah berikut ini:
Ibu Umar R.A. bercerita:
أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبِي فَقَالَ: (( كُنْ فِى الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ )).
Rasulullah SAW. merangkul pundakku, lalu beliau bersabda: “Hiduplah kamu di dunia ini seakan-akan (kamu ini adalah) perantau atau pengembara (musafir)”~ (HR. Bukhari)
Rasulullah memberikan pesan luhur kepada ummatnya melalui shahabat Abdullah ibnu Umar ibnul-Khaththab RA. agar dalam menjalani hidup dan kehidupan seolah-olah dirinya adalah orang yang sedang melakukan perjalanan atau merantau. Ibarat perantau, maka orang menjalani hidup dan kehidupan harus memiliki kiat sukses. Kandungan dari hadits tersebut adalah bahwa manusia harus memiliki lima kiat sukses dalam hidupnya, yakni sebagai berikut:
1. Memiliki TUJUAN HIDUP yang jelas
2. Memiliki BEKAL HIDUP yang lengkap
3. Memiliki PEDOMAN HIDUP yang jelas
4. Memiliki TEMAN HIDUP yang tepat
5. Memiliki CITA-CITA HIDUP yang jelas
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.[1] MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.[rujukan?] Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.
Unsur MSDM adalah manusia.[2]
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.[rujukan?] Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.[3]
Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi.[rujukan?] Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas)
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.[rujukan?] Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.[4]
Tujuan-tujuan MSDM terdiri dari empat tujuan, yaitu :
1. Tujuan Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
2. Tujuan Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
3. Tujuan Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.
4. Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi. [5]
Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab Departemen Sumber Daya Manusia
Perencanaan
Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja (Preparation and selection)
Persiapan. Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan/forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.[rujukan?]
Rekrutmen & Seleksi
1. Rekrutmen tenaga kerja/Recruitment. Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan/job description dan juga spesifikasi pekerjaan/job specification.[rujukan?]
2. Seleksi tenaga kerja/Selection. Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup/cv/curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja/interview dan proses seleksi lainnya.
Pelatihan, Pengembangan & Penilaian Prestasi
1. Pengembangan dan evaluasi karyawan (Development and evaluation). Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.[rujukan?]
2. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai (Compensation and protection). Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.[rujukan?]
[sunting] Promosi, Pemindahan dan Pemisahan
1. Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali seorang pegawai pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan pembayaran yang lebih tinggi dan tanggung jawab, hak dan kesempatan yang lebih besar. Demosi, kadang-kadang disebut transfer ke bawah, adalah sebuah jenis transfer meliputi pemotongan pembayaran, hak dan kesempatan.[rujukan?]
1. Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut downsizing, adalah perpindahan sementara atau tidak definitif seorang pegawai dari daftar gaji. Umumnya adalah untuk mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja dan permasalahan keuangan perusahaan semakin serius.[rujukan?]
1. Terminasi adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai dari organisasi karena melanggar aturan organisasi atau karena tidak menunjukkan kinerja yang cukup.[rujukan?]
1. Pemberhentian sukarela adalah pemisahan pegawai dari organisasi atas inisiatif organisasi atau kemauan pegawai sendiri.[rujukan?]
1. Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikan masa kerja maksimalnya dari organisasi atau umumnya di kenal dengan istilah pensiun.[rujukan?]
Catatan kaki
1. ^ http://e-course.usu.ac.id/content/manajemen/manajemen0/textbook.pdf
2. ^ Dessler, Gary, (2005), Human Resource Management (Manajemen Sumber Daya Manusia) edisi kesembilan jilid 2, edisi Bahasa Indonesia, Indeks, Jakarta.
3. ^ Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia (2006:5)
4. ^ Definisi, Pengertian, Tugas & Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia / SDM - Ilmu Ekonomi Manajemen - Manajer MSDM
5. ^ sumber : Buku MSDM, karangan : Herman Sofyandi, penerbit : Graha Ilmu
Rujukan
• Handoko, T.H.(1987). Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia. Edisi ke-2. Yogyakarta:PBFE Universitas Gadjah Mada.
• Siagian, Sondang P. (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ketiga belas, Bumi Aksara, Jakarta.
• Saydam, Gouzali, (2000), Manajemen Sumber Daya Manusia : Suatu pendekatan Mikro (Dalam Tanya Jawab), Cetakan kedua, Djambatan, Jakarta
• Hariandja, Marihot Tua Efendi, (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia : Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan
Produktivitas Pegawai, Cetakan ketiga, PT Grasindo, Jakarta.
• (sumber : Buku MSDM, karangan : Herman Sofyandi, penerbit : Graha Ilmu).
Unsur MSDM adalah manusia.[2]
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.[rujukan?] Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.[3]
Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi.[rujukan?] Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas)
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.[rujukan?] Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.[4]
Tujuan-tujuan MSDM terdiri dari empat tujuan, yaitu :
1. Tujuan Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
2. Tujuan Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
3. Tujuan Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.
4. Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi. [5]
Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab Departemen Sumber Daya Manusia
Perencanaan
Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja (Preparation and selection)
Persiapan. Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan/forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.[rujukan?]
Rekrutmen & Seleksi
1. Rekrutmen tenaga kerja/Recruitment. Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan/job description dan juga spesifikasi pekerjaan/job specification.[rujukan?]
2. Seleksi tenaga kerja/Selection. Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup/cv/curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja/interview dan proses seleksi lainnya.
Pelatihan, Pengembangan & Penilaian Prestasi
1. Pengembangan dan evaluasi karyawan (Development and evaluation). Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.[rujukan?]
2. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai (Compensation and protection). Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.[rujukan?]
[sunting] Promosi, Pemindahan dan Pemisahan
1. Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali seorang pegawai pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan pembayaran yang lebih tinggi dan tanggung jawab, hak dan kesempatan yang lebih besar. Demosi, kadang-kadang disebut transfer ke bawah, adalah sebuah jenis transfer meliputi pemotongan pembayaran, hak dan kesempatan.[rujukan?]
1. Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut downsizing, adalah perpindahan sementara atau tidak definitif seorang pegawai dari daftar gaji. Umumnya adalah untuk mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja dan permasalahan keuangan perusahaan semakin serius.[rujukan?]
1. Terminasi adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai dari organisasi karena melanggar aturan organisasi atau karena tidak menunjukkan kinerja yang cukup.[rujukan?]
1. Pemberhentian sukarela adalah pemisahan pegawai dari organisasi atas inisiatif organisasi atau kemauan pegawai sendiri.[rujukan?]
1. Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikan masa kerja maksimalnya dari organisasi atau umumnya di kenal dengan istilah pensiun.[rujukan?]
Catatan kaki
1. ^ http://e-course.usu.ac.id/content/manajemen/manajemen0/textbook.pdf
2. ^ Dessler, Gary, (2005), Human Resource Management (Manajemen Sumber Daya Manusia) edisi kesembilan jilid 2, edisi Bahasa Indonesia, Indeks, Jakarta.
3. ^ Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia (2006:5)
4. ^ Definisi, Pengertian, Tugas & Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia / SDM - Ilmu Ekonomi Manajemen - Manajer MSDM
5. ^ sumber : Buku MSDM, karangan : Herman Sofyandi, penerbit : Graha Ilmu
Rujukan
• Handoko, T.H.(1987). Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia. Edisi ke-2. Yogyakarta:PBFE Universitas Gadjah Mada.
• Siagian, Sondang P. (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ketiga belas, Bumi Aksara, Jakarta.
• Saydam, Gouzali, (2000), Manajemen Sumber Daya Manusia : Suatu pendekatan Mikro (Dalam Tanya Jawab), Cetakan kedua, Djambatan, Jakarta
• Hariandja, Marihot Tua Efendi, (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia : Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan
Produktivitas Pegawai, Cetakan ketiga, PT Grasindo, Jakarta.
• (sumber : Buku MSDM, karangan : Herman Sofyandi, penerbit : Graha Ilmu).
Jumat, 01 April 2011
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran…. ( Studi penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap manusia, karena tanpa pendidikan manusia tidak akan bisa mendapatkan apa yang diinginkan. Dengan pendidikan manusia bisa berubah dari yang tidak tahu menjadi tahu kemudian dari yang tidak bisa menjadi bisa, itulah sebabnya pendidikan diperlukan sekali.
Didalam perkembangannya istilah pendidikan ini berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Pendidikan berarti “usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupannya yang lebih tinggi dalam arti mental”. Pendidikan sekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan.
Pendidikan adalah proses bimbingan untuk menciptakan tingkah laku pada anak didik, dengan meningkatkan kualitas manusia yang meliputi peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan perilkau anak didik. Sedangkan pada Undang-undang Dasar Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan Nasional dikatakan bahwa:
“Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.
Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kretaif, mandiri dan berwarga Negara yang demokratis serta tanggung jawab.
Pendidikan memiliki tujuan yang ingin dicapai untuk mencapai tujuan tersebut bukan hanya dari faktor internal saja melainkan juga faktor eksternal antara lain pendidik, metode, materi, media pembelajaran, dan lingkungan yang memadai. Dari faktor – faktor tersebut salah satunya adalah media pembelajaran.
Agar tujuan pendidikan bisa tercapai, maka perlu diperhatikan segala sesuatu yang mendukung keberhasilan program pendidikan itu, dari sekian faktor penunjang keberhasilan tujuan pendidikan, kesuksesan dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat dominan . Sebab di dalam proses pembelajaran itulah terjadinya internalisasi nilai-nilai dan pewarisan budaya maupun norma-norma secara langsung. Karena itu kegiatan belajar mengajar merupakan ujung tombak untuk tercapainya pewarisan nilai-nilai diatas. Untuk itu perlu sekali dalam proses pembelajaran iu diciptakan suasana yang kondusif, agar peserta didik benar-benar tertarik dan ikut dalam proses itu.
Dalam suatu prosaes belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Media pembelajaran merupakan bagian dari sumber pengajaran yang didalamnya disampaikan pengajaran. Media pembelajaran adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian materi ajar pada saat kegiatan belajar mengajar.
Secara implisit media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari : buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), photo gambar, grafik, tv, computer dan lain-lain. Dengan kata lain media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan sekolah yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Media pembelajaran disediakan untuk merangsang efektivitas dan efisiensi pengajaran yang dapat mempengaruhi tingkah laku siswa sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Keanekaragaman media pembelajaran yang digunakan secara terencana dan teratur itulah yang akan menyebabkan timbulnya aktifitas-aktifitas belajar yang dilakukan oleh siswa, dalam hal ini akan mempengaruhi proses belajar lebih efektif, sehingga minat belajar pun akan membangkitkan siswa dalam kegiatan belajar.
Dengan demikian efektivitas dalam menggunakan media pembelajaran akan informasi pengajaran yang diterima oleh siswa dapat seoptimal mungkin sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku siswa, sedangkan efisiensi media pembelajaran adalah untuk mencapai tujuan seefektif mungkin sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik.
Suatu sekolah yang kekurangan media pembelajaran akan menemukan suatu masalah dalam kegiatan belajar mengajar, untuk itu agar bisa menarik perhatian dan adanya minat belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar, maka unit sekolah harus menyediakan kebutuhan siswa seperti dengan adanya media yang memadai .
Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang.minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.
William James (1890) melihat bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Jadi, minat siswa merupakan faktor yang menetukan keterlibatan siswa secara efektif dalam belajar.
Dalam seluruh proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar mengajar akan berlangsung dengan baik apabila ditunjang dengan adanya metode materi dan media pembelajaran yang memadai serta tepat dalam penggunaannya.Dari proses belajar mengajar inilah akan diketahui minat belajar siswa.
Berdasarkan studi pendahuluan diperoleh bahwa untuk meningkatkan mutu pendidikan salah satunya yaitu dengan menggunakan media pembelajaran yang memadai agar lebih menggairahkan dan menarik minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih dalam proses belajar mengajar, mengingat mata pelajaran fiqh memerlukan banyak media yang membantu untuk membantu internalisasi materi kedalam diri siswa. Namun pada kenyataannya masih ada guru yang kurang menggunakannya seoptimal mungkin, padahal pihak sekolah sudah berusaha menyediakan media tersebut dengan baik dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Dari fenomena di atas diperoleh kesan yang begitu tingginya usaha pihak sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan menyediakan media pembelajaran yang lengkap untuk menarik minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih dalam kegiatan proses belajar mengajar, namun disisi lain masih ada guru yang kurang, menggunakannya dengan seoptimal mungkin padahal pihak sekolah sudah berusaha menyediakan media tersebut dengan baik. Kesenjangan ini memunculkan permasalahan yang cukup menarik untuk diadakan penelitian.
Bertitik tolak dari latar belakang di atas maka penulis bermaksud menelitinya dalam sebuah karya tulis lmiah dan mengimplementasikan kedalam judul : Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran…. ( Studi penelitian di SMAN 1 Rangkas Bitung).
B. Perumusan Masalah
Dalam perumusan masalah diuraikan bahwa di dalam suatu fenomena didasari, diketahui dan ditegaskan adanya persoalan, pertanyaan atau kesulitan tertentu.
Atas dasar itulah maka yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan media pembelajaran di SMAN Rangkas Bitung?
2. Bagaimana minat belajar siswa di SMAN 1 Rangkas Bitung?
3. Apakah terdapat hubungan antara media pembelajaran dengan minat belajar siswa di SMAN 1 Rangkas Bitung?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam proposal penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran SMAN 1 Rangkas Bitung
2. Untuk mengetahui minat belajar siswa SMAN 1 Rangkas Bitung
3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara media pembelajaran dengan minat belajar siswa SMAN 1 Rangkas Bitung
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat khususnya bagi penulis, guru dan siswa serta berguna bagi dunia pendidikan dalam rangka meningkatkan pencapaian tujuan Pendidikan Nasional pada umumnya. Adapun manfaat lain dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pengalaman dan pembelajaran bagi siswa pada di SMAN 1 Rangkas Bitung untuk lebih meningkatkan kreatifitas belajar.
b. Hasil penelitian ini merupakan bagian dari pengalaman disiplin ilmu yang penulis tempuh.
c. Hasil penelitian ini pun diharapkan menjadi bahan masukan (input) khusunya bagi siswa dan SMAN 1 Rangkas Bitung dalam peningkatan mutu belajar.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap manusia, karena tanpa pendidikan manusia tidak akan bisa mendapatkan apa yang diinginkan. Dengan pendidikan manusia bisa berubah dari yang tidak tahu menjadi tahu kemudian dari yang tidak bisa menjadi bisa, itulah sebabnya pendidikan diperlukan sekali.
Didalam perkembangannya istilah pendidikan ini berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Pendidikan berarti “usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupannya yang lebih tinggi dalam arti mental”. Pendidikan sekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan.
Pendidikan adalah proses bimbingan untuk menciptakan tingkah laku pada anak didik, dengan meningkatkan kualitas manusia yang meliputi peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan perilkau anak didik. Sedangkan pada Undang-undang Dasar Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan Nasional dikatakan bahwa:
“Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.
Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kretaif, mandiri dan berwarga Negara yang demokratis serta tanggung jawab.
Pendidikan memiliki tujuan yang ingin dicapai untuk mencapai tujuan tersebut bukan hanya dari faktor internal saja melainkan juga faktor eksternal antara lain pendidik, metode, materi, media pembelajaran, dan lingkungan yang memadai. Dari faktor – faktor tersebut salah satunya adalah media pembelajaran.
Agar tujuan pendidikan bisa tercapai, maka perlu diperhatikan segala sesuatu yang mendukung keberhasilan program pendidikan itu, dari sekian faktor penunjang keberhasilan tujuan pendidikan, kesuksesan dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat dominan . Sebab di dalam proses pembelajaran itulah terjadinya internalisasi nilai-nilai dan pewarisan budaya maupun norma-norma secara langsung. Karena itu kegiatan belajar mengajar merupakan ujung tombak untuk tercapainya pewarisan nilai-nilai diatas. Untuk itu perlu sekali dalam proses pembelajaran iu diciptakan suasana yang kondusif, agar peserta didik benar-benar tertarik dan ikut dalam proses itu.
Dalam suatu prosaes belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Media pembelajaran merupakan bagian dari sumber pengajaran yang didalamnya disampaikan pengajaran. Media pembelajaran adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian materi ajar pada saat kegiatan belajar mengajar.
Secara implisit media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari : buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), photo gambar, grafik, tv, computer dan lain-lain. Dengan kata lain media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan sekolah yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Media pembelajaran disediakan untuk merangsang efektivitas dan efisiensi pengajaran yang dapat mempengaruhi tingkah laku siswa sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Keanekaragaman media pembelajaran yang digunakan secara terencana dan teratur itulah yang akan menyebabkan timbulnya aktifitas-aktifitas belajar yang dilakukan oleh siswa, dalam hal ini akan mempengaruhi proses belajar lebih efektif, sehingga minat belajar pun akan membangkitkan siswa dalam kegiatan belajar.
Dengan demikian efektivitas dalam menggunakan media pembelajaran akan informasi pengajaran yang diterima oleh siswa dapat seoptimal mungkin sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku siswa, sedangkan efisiensi media pembelajaran adalah untuk mencapai tujuan seefektif mungkin sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik.
Suatu sekolah yang kekurangan media pembelajaran akan menemukan suatu masalah dalam kegiatan belajar mengajar, untuk itu agar bisa menarik perhatian dan adanya minat belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar, maka unit sekolah harus menyediakan kebutuhan siswa seperti dengan adanya media yang memadai .
Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang.minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.
William James (1890) melihat bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Jadi, minat siswa merupakan faktor yang menetukan keterlibatan siswa secara efektif dalam belajar.
Dalam seluruh proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar mengajar akan berlangsung dengan baik apabila ditunjang dengan adanya metode materi dan media pembelajaran yang memadai serta tepat dalam penggunaannya.Dari proses belajar mengajar inilah akan diketahui minat belajar siswa.
Berdasarkan studi pendahuluan diperoleh bahwa untuk meningkatkan mutu pendidikan salah satunya yaitu dengan menggunakan media pembelajaran yang memadai agar lebih menggairahkan dan menarik minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih dalam proses belajar mengajar, mengingat mata pelajaran fiqh memerlukan banyak media yang membantu untuk membantu internalisasi materi kedalam diri siswa. Namun pada kenyataannya masih ada guru yang kurang menggunakannya seoptimal mungkin, padahal pihak sekolah sudah berusaha menyediakan media tersebut dengan baik dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Dari fenomena di atas diperoleh kesan yang begitu tingginya usaha pihak sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan menyediakan media pembelajaran yang lengkap untuk menarik minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih dalam kegiatan proses belajar mengajar, namun disisi lain masih ada guru yang kurang, menggunakannya dengan seoptimal mungkin padahal pihak sekolah sudah berusaha menyediakan media tersebut dengan baik. Kesenjangan ini memunculkan permasalahan yang cukup menarik untuk diadakan penelitian.
Bertitik tolak dari latar belakang di atas maka penulis bermaksud menelitinya dalam sebuah karya tulis lmiah dan mengimplementasikan kedalam judul : Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran…. ( Studi penelitian di SMAN 1 Rangkas Bitung).
B. Perumusan Masalah
Dalam perumusan masalah diuraikan bahwa di dalam suatu fenomena didasari, diketahui dan ditegaskan adanya persoalan, pertanyaan atau kesulitan tertentu.
Atas dasar itulah maka yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan media pembelajaran di SMAN Rangkas Bitung?
2. Bagaimana minat belajar siswa di SMAN 1 Rangkas Bitung?
3. Apakah terdapat hubungan antara media pembelajaran dengan minat belajar siswa di SMAN 1 Rangkas Bitung?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam proposal penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran SMAN 1 Rangkas Bitung
2. Untuk mengetahui minat belajar siswa SMAN 1 Rangkas Bitung
3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara media pembelajaran dengan minat belajar siswa SMAN 1 Rangkas Bitung
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat khususnya bagi penulis, guru dan siswa serta berguna bagi dunia pendidikan dalam rangka meningkatkan pencapaian tujuan Pendidikan Nasional pada umumnya. Adapun manfaat lain dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pengalaman dan pembelajaran bagi siswa pada di SMAN 1 Rangkas Bitung untuk lebih meningkatkan kreatifitas belajar.
b. Hasil penelitian ini merupakan bagian dari pengalaman disiplin ilmu yang penulis tempuh.
c. Hasil penelitian ini pun diharapkan menjadi bahan masukan (input) khusunya bagi siswa dan SMAN 1 Rangkas Bitung dalam peningkatan mutu belajar.
Pengaruh Berita Terhadap Keterampilan Berbahasa Siswa dengan Model Cooperative Integreted Reading di SMAN 1 Rangkas Bitung”
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Televisi merupakan media yang dianggap paling mempengaruhi khalayaknya dalam hal penyampaian informasi. Informasi yang diberikan dikemas dalam bentuk sebuah program acara yang dinamakan berita. Permintaan pasar yang tidak pernah surut akan informasi menjadikan berita sebagai program utama di setiap stasiun televisi. Di samping memudahkan dalam mengetahui berbagai informasi, di sisi lain berita juga membawa suatu dampak negatif yang cukup meluas di berbagai lapisan masyarakat, terutama anak-anak dan remaja yang mudah terbius dan terpengaruh dengan apa yang dilihatnya. Bermula dari adanya tayangan berita di televisi yang kerap memunculkan adegan pornografis, kekerasan, dan hedonisme, maka dibuatlah karya tulis ini. Bahkan berita juga dapat meudahkan bagi orang untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa.
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet. “Berita adalah segala sesuatu yang terkait waktu dan menarik perhatian banyak orang dan berita terbaik adalah hal-hal yang paling menarik yang menarik sebanyak mungkin orang (untuk membacanya).” Dengan ini berarti berita televisi di artikan sebagai laporan cepat mengenai fakta atau ide baru yang benar dan di sampaikan dengan audio dan visual untuk menjelaskan sebuah infomasi yang di lemparkan kepada khalayak, yang berbeda dengan media cetak, karena teras berita di dalam berita televise di lampirkan oleh pembawa berita sedangken isi berita berada di dalam cuplikan gambar
Dengan demikian berita juga memiliki peranan yang pentinga dalam keterampilan berbahasa dengan model cooperative integrated reading karena bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya diperlukan adanya suatu komunikasi. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama dalam menyampaikan gagasan-gagasan, ide, perasaan dan pikiran. Keterampilan berbahasa sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Manfaatnya dapat kita rasakan jika ada informasi yang ingin kita sampaikan kepada orang lain. Informasi yang disampaikan sangat berpengaruh dengan cara kita menyampaikan informasi tersebut. Jika keterampilan berbahasa kita baik, maka informasi yang ingin kita sampaikan akan diterima dengan baik pula. Maka dari itu, perlu adanya keterampilan berbahasa.
Keterampilan berbahasa adalah keterampilan seseorang untuk mengungkapkan sesuatu atau ide kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan. Keterampilan berbahasa Indonesia dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Keterampilan reseptif adalah keterampilan berbahasa yang dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi secara lisan dan tulisan.
b. Keterampilan produktif adalah keterampilan berbahasa yang dilakukan oleh seseorang untuk menyampaikan informasi atau ide / gagasan secara lisan dan tulisan.
Secara garis besar, manfaat keterampilan berbahasa sangat banyak, karena tanpa adanya keterampilan berbahasa, individu akan sulit berkomunikasi dengan individu lainnya. Manfaat keterampilan berbahasa dapat dilihat di berbagai profesi antara lain:
1. Seorang jurnalis yang bertugas meliput berita dan menyampaikan kepada orang lain harus mempunyai keterampilan khusus dalam berbahasa sehingga berita yang disampaikan dapat dimengerti dan dipahami oleh orang lain.
2. Seorang dokter juga harus mempunyai keterampilan berbahasa yang cukup tinggi, karena setiap hari mereka dituntut untuk berkomunikasi dengan pasien-pasien.
3. Begitu halnya dengan seorang pendidik atau guru. Seorang guru sekolah dasar (SD) harus memiliki keterampilan berbahasa yang cukup tinggi. Karena seorang guru SD merupakan guru pertama setelah keluarga yang mengajarkan cara menggunakan bahasa yang baik dan benar.
4. Seorang wartawan bukan hanya memiliki keterampilan membaca, mengamati, mendengarkan, namun juga harus memiliki keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan utama yang harus dimiliki seorang wartawan. Berbagai bentuk tulisan seperti berita dan artikel harus dikuasai agar informasi yang disajikan sesuai dengan fakta-fakta dan komutatif.
Keterampilan berbahasa juga mempunyai peran penting dalam pembuatan laporan, puisi, surat, karya ilmiah dan sebagainya. Dalam pembuatan laporan, penyusunannya itu harus sesuai dengan prosedur bahasa Indonesia. Demikian pula dalam pembuatan karya ilmiah, disusun dengan menggunakan bahasa yang baku sehingga mudah dipahami oleh para pembaca.
Ada empat aspek dalam keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
a. Menyimak
Menyimak adalah proses menangkap bunyi bahasa yang dilakukan dengan penuh perhatian, interprestasi, pemahaman, apresiasi, evaluasi dan respons untuk memperoleh informasi, menangkap isi, atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa.
b. Berbicara
Berbicara erat hubungannya dengan perkembangan kosa kata yang diperoleh sang anak melalui kegiatan menyimak dan membaca
Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung, merupakan komunikasi tatap muka atau face to face communication. Hal-hal yang dapat memperlihatkan eratnya hubungan antara berbicara dengan menyimak adalah sebagai berikut :
1) Ujaran (Speech) biasa dipelajari melalui menyimak dan meniru (imitasi)
2) Kata-kata yang dipakai serta dipelajari oleh sang anak biasanya ditentukan oleh perangsang (stimulus)
3) Ujaran sang anak mencerminkan pemakaian bahasa di rumah dan dalam masyarakat tempatnya hidup.
c. Membaca
Keterampilan membaca akan sangat mempengaruhi keluasan dan kedalaman pandangan tentang berbagai masalah yang dihadapi. Untuk mengetahui perkembangan dari sebagian ilmu pengetahuan dan informasi lainnya, maka diperlukan membaca
d. Menulis
Keterampilan menulis merupakan keterampilan produktif yang hanya dapat diperoleh setelah keterampilan menyimak, berbicara dan membaca. Keterampilan menulis bukan hanya sekedar melambangkan pola bahasa yang terucapkan tetapi merupakan suatu wadah untuk mengkomunikasikan suatu pikiran.
Jadi, keempat aspek dalam berbahasa ini harus dimiliki oleh setipa orang. Baik anak-anak maupun orang tua. Oleh karena itu, keterampilan berbahasa harus diajarkan sejak usia dini, agar kelak dewasa nanti, sudah dapat memanfaatkan keterampilan berbahasa tersebut.
Adapun Cooperative Integrated Reading (CIRC) merupakan program yang komprehensif untuk mengajari pembelajaran membaca, menulis dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi di sekolah dasar.
Unsur-unsur dari tipe CIRC ini adalah sebagai berikut :
1) Kelompok membaca, siswa dibagi berdasarkan tingkat kemampuan membaca.
2) Tim, siswa dibagi dalam pasangan-pasangan dalam kelompok membaca mereka.
3) Kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan cerita, (membaca berpasangan, menulis cerita, mengungkapkan kata-kata dengan keras, makna kata, menceritakan kembali, ejaan).
4) Pemeriksaan oleh pasangan.
5) Tes, siswa diberi tes pemahaman tentang cerita.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas,maka penulis tertarik untuk menarik masalah tersebut kedalam suatu penyusunan karya tulis Ilimiah ,karena itu penulis merumuskan judul “ Pengaruh Berita Terhadap Keterampilan Berbahasa Siswa dengan Model Cooperative Integreted Reading di SMAN 1 Rangkas Bitung”
B. Perumusan Masalah
Berkembangnya tayangan berita di televisi menambah informasi bagi masyarakat terutama bagi siswa SMAN 1 Rangkas Bitung. Berita hadir karena permintaan pasar akan informasi tidak pernah surut, namun tidak sedikit dari isi berita yang dengan atau tanpa sengaja menyertakan unsur pornografis, kekerasan, dan hedonisme yang dapat mempengaruhi emosi pemirsa sehingga banyak diminati oleh masyarakat. Pengonsumsi berita tidak hanya kalangan orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan para remaja masa anak sekolah. Berita di Televisi akan berpengaruh kepada anak sekolah terutama tentang keterampilan berbahasa
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh berita bagi Siswa SMAN 1 Rangkas Bitung ?
2. Bagaimana Pengaruh Keterampilan Berbahasa Siswa dengan Model Cooperative Integrated Reading di SMAN 1 Rangkas Bitung?
3. Apakah ada hubungannya antara pengaruh berita dengan keterampilan berbahasa siswa dengan model CIR di SMAN 1 Rangkas Bitung?
C. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah dirinci sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh yang timbul dari berita bagi siswa SMAN 1 Rangkas Bitung.
2. Mengetahui alasan bahwa tayangan berita di televisi berpengaruh terhadap keterampilan berbahasa siswa dengan model CIR
3. Mengetahui adanya hubungan antara penayangan berita dengan keterampilan berbahasa siswa dengan model CIR.
D. Manfaat
Penyusunan karya tulis ini diharapkan dapat berguna untuk berbagai hal, yaitu:
1. Menambah pengetahuan penulis mengenai pengaruh yang timbul akibat tayangan berita di televisi terhadap keterampilan berbahasa
2. Mengkaji alasan bahwa siaran berita di televisi berpengaruh terhadap siswa-siswi SMAN 1 Rangkas Bitung
3. Sebagai bahan masukan dan pelajaran bagi para siswa dalam upaya penambahan pengetahuan tentang keterampilan berbahasa Indonesia dengan model Cooperative Integrated Reading.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Televisi merupakan media yang dianggap paling mempengaruhi khalayaknya dalam hal penyampaian informasi. Informasi yang diberikan dikemas dalam bentuk sebuah program acara yang dinamakan berita. Permintaan pasar yang tidak pernah surut akan informasi menjadikan berita sebagai program utama di setiap stasiun televisi. Di samping memudahkan dalam mengetahui berbagai informasi, di sisi lain berita juga membawa suatu dampak negatif yang cukup meluas di berbagai lapisan masyarakat, terutama anak-anak dan remaja yang mudah terbius dan terpengaruh dengan apa yang dilihatnya. Bermula dari adanya tayangan berita di televisi yang kerap memunculkan adegan pornografis, kekerasan, dan hedonisme, maka dibuatlah karya tulis ini. Bahkan berita juga dapat meudahkan bagi orang untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa.
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet. “Berita adalah segala sesuatu yang terkait waktu dan menarik perhatian banyak orang dan berita terbaik adalah hal-hal yang paling menarik yang menarik sebanyak mungkin orang (untuk membacanya).” Dengan ini berarti berita televisi di artikan sebagai laporan cepat mengenai fakta atau ide baru yang benar dan di sampaikan dengan audio dan visual untuk menjelaskan sebuah infomasi yang di lemparkan kepada khalayak, yang berbeda dengan media cetak, karena teras berita di dalam berita televise di lampirkan oleh pembawa berita sedangken isi berita berada di dalam cuplikan gambar
Dengan demikian berita juga memiliki peranan yang pentinga dalam keterampilan berbahasa dengan model cooperative integrated reading karena bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya diperlukan adanya suatu komunikasi. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama dalam menyampaikan gagasan-gagasan, ide, perasaan dan pikiran. Keterampilan berbahasa sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Manfaatnya dapat kita rasakan jika ada informasi yang ingin kita sampaikan kepada orang lain. Informasi yang disampaikan sangat berpengaruh dengan cara kita menyampaikan informasi tersebut. Jika keterampilan berbahasa kita baik, maka informasi yang ingin kita sampaikan akan diterima dengan baik pula. Maka dari itu, perlu adanya keterampilan berbahasa.
Keterampilan berbahasa adalah keterampilan seseorang untuk mengungkapkan sesuatu atau ide kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan. Keterampilan berbahasa Indonesia dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Keterampilan reseptif adalah keterampilan berbahasa yang dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi secara lisan dan tulisan.
b. Keterampilan produktif adalah keterampilan berbahasa yang dilakukan oleh seseorang untuk menyampaikan informasi atau ide / gagasan secara lisan dan tulisan.
Secara garis besar, manfaat keterampilan berbahasa sangat banyak, karena tanpa adanya keterampilan berbahasa, individu akan sulit berkomunikasi dengan individu lainnya. Manfaat keterampilan berbahasa dapat dilihat di berbagai profesi antara lain:
1. Seorang jurnalis yang bertugas meliput berita dan menyampaikan kepada orang lain harus mempunyai keterampilan khusus dalam berbahasa sehingga berita yang disampaikan dapat dimengerti dan dipahami oleh orang lain.
2. Seorang dokter juga harus mempunyai keterampilan berbahasa yang cukup tinggi, karena setiap hari mereka dituntut untuk berkomunikasi dengan pasien-pasien.
3. Begitu halnya dengan seorang pendidik atau guru. Seorang guru sekolah dasar (SD) harus memiliki keterampilan berbahasa yang cukup tinggi. Karena seorang guru SD merupakan guru pertama setelah keluarga yang mengajarkan cara menggunakan bahasa yang baik dan benar.
4. Seorang wartawan bukan hanya memiliki keterampilan membaca, mengamati, mendengarkan, namun juga harus memiliki keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan utama yang harus dimiliki seorang wartawan. Berbagai bentuk tulisan seperti berita dan artikel harus dikuasai agar informasi yang disajikan sesuai dengan fakta-fakta dan komutatif.
Keterampilan berbahasa juga mempunyai peran penting dalam pembuatan laporan, puisi, surat, karya ilmiah dan sebagainya. Dalam pembuatan laporan, penyusunannya itu harus sesuai dengan prosedur bahasa Indonesia. Demikian pula dalam pembuatan karya ilmiah, disusun dengan menggunakan bahasa yang baku sehingga mudah dipahami oleh para pembaca.
Ada empat aspek dalam keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
a. Menyimak
Menyimak adalah proses menangkap bunyi bahasa yang dilakukan dengan penuh perhatian, interprestasi, pemahaman, apresiasi, evaluasi dan respons untuk memperoleh informasi, menangkap isi, atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa.
b. Berbicara
Berbicara erat hubungannya dengan perkembangan kosa kata yang diperoleh sang anak melalui kegiatan menyimak dan membaca
Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung, merupakan komunikasi tatap muka atau face to face communication. Hal-hal yang dapat memperlihatkan eratnya hubungan antara berbicara dengan menyimak adalah sebagai berikut :
1) Ujaran (Speech) biasa dipelajari melalui menyimak dan meniru (imitasi)
2) Kata-kata yang dipakai serta dipelajari oleh sang anak biasanya ditentukan oleh perangsang (stimulus)
3) Ujaran sang anak mencerminkan pemakaian bahasa di rumah dan dalam masyarakat tempatnya hidup.
c. Membaca
Keterampilan membaca akan sangat mempengaruhi keluasan dan kedalaman pandangan tentang berbagai masalah yang dihadapi. Untuk mengetahui perkembangan dari sebagian ilmu pengetahuan dan informasi lainnya, maka diperlukan membaca
d. Menulis
Keterampilan menulis merupakan keterampilan produktif yang hanya dapat diperoleh setelah keterampilan menyimak, berbicara dan membaca. Keterampilan menulis bukan hanya sekedar melambangkan pola bahasa yang terucapkan tetapi merupakan suatu wadah untuk mengkomunikasikan suatu pikiran.
Jadi, keempat aspek dalam berbahasa ini harus dimiliki oleh setipa orang. Baik anak-anak maupun orang tua. Oleh karena itu, keterampilan berbahasa harus diajarkan sejak usia dini, agar kelak dewasa nanti, sudah dapat memanfaatkan keterampilan berbahasa tersebut.
Adapun Cooperative Integrated Reading (CIRC) merupakan program yang komprehensif untuk mengajari pembelajaran membaca, menulis dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi di sekolah dasar.
Unsur-unsur dari tipe CIRC ini adalah sebagai berikut :
1) Kelompok membaca, siswa dibagi berdasarkan tingkat kemampuan membaca.
2) Tim, siswa dibagi dalam pasangan-pasangan dalam kelompok membaca mereka.
3) Kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan cerita, (membaca berpasangan, menulis cerita, mengungkapkan kata-kata dengan keras, makna kata, menceritakan kembali, ejaan).
4) Pemeriksaan oleh pasangan.
5) Tes, siswa diberi tes pemahaman tentang cerita.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas,maka penulis tertarik untuk menarik masalah tersebut kedalam suatu penyusunan karya tulis Ilimiah ,karena itu penulis merumuskan judul “ Pengaruh Berita Terhadap Keterampilan Berbahasa Siswa dengan Model Cooperative Integreted Reading di SMAN 1 Rangkas Bitung”
B. Perumusan Masalah
Berkembangnya tayangan berita di televisi menambah informasi bagi masyarakat terutama bagi siswa SMAN 1 Rangkas Bitung. Berita hadir karena permintaan pasar akan informasi tidak pernah surut, namun tidak sedikit dari isi berita yang dengan atau tanpa sengaja menyertakan unsur pornografis, kekerasan, dan hedonisme yang dapat mempengaruhi emosi pemirsa sehingga banyak diminati oleh masyarakat. Pengonsumsi berita tidak hanya kalangan orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan para remaja masa anak sekolah. Berita di Televisi akan berpengaruh kepada anak sekolah terutama tentang keterampilan berbahasa
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh berita bagi Siswa SMAN 1 Rangkas Bitung ?
2. Bagaimana Pengaruh Keterampilan Berbahasa Siswa dengan Model Cooperative Integrated Reading di SMAN 1 Rangkas Bitung?
3. Apakah ada hubungannya antara pengaruh berita dengan keterampilan berbahasa siswa dengan model CIR di SMAN 1 Rangkas Bitung?
C. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah dirinci sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh yang timbul dari berita bagi siswa SMAN 1 Rangkas Bitung.
2. Mengetahui alasan bahwa tayangan berita di televisi berpengaruh terhadap keterampilan berbahasa siswa dengan model CIR
3. Mengetahui adanya hubungan antara penayangan berita dengan keterampilan berbahasa siswa dengan model CIR.
D. Manfaat
Penyusunan karya tulis ini diharapkan dapat berguna untuk berbagai hal, yaitu:
1. Menambah pengetahuan penulis mengenai pengaruh yang timbul akibat tayangan berita di televisi terhadap keterampilan berbahasa
2. Mengkaji alasan bahwa siaran berita di televisi berpengaruh terhadap siswa-siswi SMAN 1 Rangkas Bitung
3. Sebagai bahan masukan dan pelajaran bagi para siswa dalam upaya penambahan pengetahuan tentang keterampilan berbahasa Indonesia dengan model Cooperative Integrated Reading.
Manajemen dan Organisasi
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
(Disampaikan pada kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Suswa (LDKS) di MA NAIB Kabupaten Serang Sabtu, 2 April 2011
Oleh : Aep Saepul Anwar, S.Pd.I )*
1. Pendahuluan
Istilah organisasi bukanlah hal yang asing lagi bagi kita, karena dari pertama kita menimba ilmu pada tingkat pertama, kita sudah dikenalkan dengan salah satu organisasi kesiswaan seperti OSIS. Dalam kehidupan bermasyarakat pun sering kita jumpai yang namanya organisasi, baik organisasi kepemudaan dan bahkan sampai organisasi kepemerintahan. Tapi tahukah Anda arti dari pengertian organisasi itu sendiri
2. Pengertian Organisasi
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
• Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama
• James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama
• Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
• Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan
Dari Kesimpulan di atas tidak ada perbedaan yang signifikan jadi dapat saya simpulkan organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama diantara beberapa orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan memiliki visi dan misi yang sama
3. Pembentukan dalam sebuah Organisasi
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
4. Bentuk-bentuk organisasi
Organisasi politik
Organisasi sosial
Organisasi mahasiswa
Organisasi olahraga
Organisasi sekolah
Organisasi Negara
5. ciri-ciri dari organisasi adalah
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
6. Prinsip-prinsip organisasi, harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
Orang-orang (sekumpulan orang),
Kerjasama,
Tujuan yang ingin dicapai,
7. Pengertian Manajemen
manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan.
8. Aktivitas Manajemen
aktivitas utama atau fungsi utama manajemen adalah :
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
Gagal dalam merencanakan artinya merencanakan kegagalan, sehingga lebih baik bersimbah keringat di saat latihan daripada bersimbah darah di medan perang.
b. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. (T.Hani Handoko)
c. Pengarahan (Leading/Actuating)
d. Pengontrolan (controlling)
Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai
(Disampaikan pada kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Suswa (LDKS) di MA NAIB Kabupaten Serang Sabtu, 2 April 2011
Oleh : Aep Saepul Anwar, S.Pd.I )*
1. Pendahuluan
Istilah organisasi bukanlah hal yang asing lagi bagi kita, karena dari pertama kita menimba ilmu pada tingkat pertama, kita sudah dikenalkan dengan salah satu organisasi kesiswaan seperti OSIS. Dalam kehidupan bermasyarakat pun sering kita jumpai yang namanya organisasi, baik organisasi kepemudaan dan bahkan sampai organisasi kepemerintahan. Tapi tahukah Anda arti dari pengertian organisasi itu sendiri
2. Pengertian Organisasi
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
• Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama
• James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama
• Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
• Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan
Dari Kesimpulan di atas tidak ada perbedaan yang signifikan jadi dapat saya simpulkan organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama diantara beberapa orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan memiliki visi dan misi yang sama
3. Pembentukan dalam sebuah Organisasi
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
4. Bentuk-bentuk organisasi
Organisasi politik
Organisasi sosial
Organisasi mahasiswa
Organisasi olahraga
Organisasi sekolah
Organisasi Negara
5. ciri-ciri dari organisasi adalah
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
6. Prinsip-prinsip organisasi, harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
Orang-orang (sekumpulan orang),
Kerjasama,
Tujuan yang ingin dicapai,
7. Pengertian Manajemen
manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan.
8. Aktivitas Manajemen
aktivitas utama atau fungsi utama manajemen adalah :
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
Gagal dalam merencanakan artinya merencanakan kegagalan, sehingga lebih baik bersimbah keringat di saat latihan daripada bersimbah darah di medan perang.
b. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. (T.Hani Handoko)
c. Pengarahan (Leading/Actuating)
d. Pengontrolan (controlling)
Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai
Langganan:
Postingan (Atom)