Rabu, 01 Desember 2010

HUBUNGAN PERPUSTAKAAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI


A.    Latar Belakang Masalah
Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang cukup kompleks di mana banyak faktor yang ikut mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut diantaranya adalah guru[1]. Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan  penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar-mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswanya. Ketidaklancaran komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang diberikan guru.
Jadi pendidikan itu adalah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap manusia, karena tanpa pendidikan manusia tidak akan bisa mendapatkan apa yang diinginkan. Dengan pendidikan manusia bisa berubah dari yang tidak tahu menjadi tahu kemudian dari yang tidak bisa menjadi bisa, itulah sebabnya pendidikan begitu penting dalam kehidupan.
1
 
Didalam perkembangannya istilah pendidikan ini berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Pendidikan berarti “usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupannya yang lebih tinggi dalam arti mental”[2]. Pendidikan sekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan[3].
Pendidikan dapat dilakukan dimana saja, baik itu di rumah, tempat ibadah, sekolah bahkan di dalam lingkungan sekitar sekolah yaitu perpustakaan atau  tempat-tempat yang lainnya. Tujuan pendidikan itu sendiri adalah sama, yaitu menjadikan seseorang atau sekelompok orang agar mengetahui yang belum diketahui dan dari yang tidak bisa menjadi bisa. Walaupun demikian, masyarakat tetap saja menilai bahwa sekolah merupakan tempat atau sarana pendidikan yang lebih baik, itu dilihat dari fenomena yang ada.
Agar tujuan pendidikan bisa tercapai, maka perlu diperhatikan segala sesuatu yang mendukung keberhasilan program pendidikan itu, dari sekian faktor penunjang keberhasilan tujuan pendidikan, kesuksesan dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat dominan[4]. Sebab di dalam proses pembelajaran itulah terjadinya internalisasi nilai-nilai dan pewarisan budaya maupun norma-norma secara langsung. Karena itu kegiatan belajar mengajar merupakan ujung tombak untuk tercapainya pewarisan nilai-nilai diatas. Untuk itu perlu sekali dalam proses pembelajaran iu diciptakan suasana yang kondusif, agar peserta didik benar-benar tertarik dan ikut dalam proses itu.
Dalam suatu prosaes belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa.[5] Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebgai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian materi ajar pada saat kegiatan belajar mengajar.
            Demikian juga perpustakaan adalah salah satu faktor pendukung kegitan belajar mengajar. Namun dengan keberadaannya tidak semua orang baik siswa ataupun guru dapat memanfaatkannya untuk belajar. Tidak sedikit siswa yang memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat rekreasi, ada juga siswa yang memanfaatkan perpustakaan ketika mendapat tugas dari guru saja. Dengan demikian perpustakaan tidak menjamin 100% siswa dapat mencapai prestasi yang tinggi, namun semuanya tergantung bagaimana mereka memanfaatkan perpustakaan sebagai media pembelajaran tersebut.
            Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Para ahli membaginya kedalam dua kelompok besar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupkan aspek-aspek yang telah dimiliki oleh individu, seperti intelegensi, minat, sikap motivasi dan kematangan emosional. Sedangkan faktor eksternal yaitu sesuatu yang ada diluar individu, seperti lingkungan tempat tinggal, guru, situasi belajar mengajar, fasilitas belajar dan lain-lain.
            Lingkungan keluarga atau tempat tinggal siswa merupakan alah satu faktor eksternal yang mempunyai pengaruh sangat penting dalam diri siswa. Lingkungan keluarga tempat yang pertama dan yang paling utama bagi anak dalam belajar. Pendidikan dalam keluarga berjalan secara natural tanpa kesengajaan, karena secara naluri orang tua akan mendidik anaknya, berdasarkan firman Allah QS. At-Tahrim ayat 6.
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqè% ö/ä3|¡àÿRr& ö/ä3Î=÷dr&ur #Y$tR $ydߊqè%ur â¨$¨Z9$# äou$yfÏtø:$#ur $pköŽn=tæ îps3Í´¯»n=tB ÔâŸxÏî ׊#yÏ© žw tbqÝÁ÷ètƒ ©!$# !$tB öNèdttBr& tbqè=yèøÿtƒur $tB tbrâsD÷sムÇÏÈ  

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (Q.S. At-Tahrim: 6)
            Keluarga yang harmonis dan lingkungan yang kondusif dapat menciptakan suasana yang tenang dan nyaman bagi anak dalam belajar untuk mencapai prestasi yang tinggi di sekolah. Salah satu lingkungan yang dapat mendukung perkembangan potensi manusia adalah lingkungan sekolah.
            Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sadar berusaha membina, membimbing dan mengarahkan potensi anak didik agar bisa berkembang sesuai dengan bakat dan minat siswa. Lingkungan sekolah dan sarana maupun prasarana lainnya turut mempengaruhi proses belajar siswa dan prestasi siswa. fasilitas belajar yang lengkap dan ditunjang oleh guru yang professional dapat memacu semangat belajar siswa dalam lingkungan prestasi belajar.
            Salah satu faktor di atas, yang merupakan unsur penting dalam pendidikan adalah tersedianya sarana perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral lembaga pendidikan yang menyajikan berbagai jenis bahan pustaka untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah.
            Perpustakaan merupakan pusat sarana akademis, dan di perpustakaan juga bukan hanya siswa atau anak sekolah yang dapat memanfaatkan keberadaannya, akan tetapi semua kalangan manusia dapat memanfaatkan perpustakaan. “Perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka berupa barang cetakan seperti buku, majalah/jurnal ilmiah, peta, surat kabar, karya tulis berupa monograf yang belum diterbitkan, serta bahan-bahan non-cetakan seperti micro-fish, micro-film, foto-foto, slogan pendidikan, film, kaset audio/video, lagu-lagu dalam piringan hitam, rekaman pidato (dokumenter), dan lain-lain”[6].
            Oleh karena itu perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pelajar, mahasiswa dan msyarakat pada umumnya untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang keilmuan baik untuk tujuan akademis maupun untuk rekreasi. Bahan-bahan yang tersedia itu dapat dikelompokan ke dalam jenis referensi, reserve, dan pinjaman.
            The Liang Gie (1984: 57) menyatakan bahwa “ sebab tidak ada belajar yang dapat dilaksanakan tanpa pembacaan, dan gudang bacaan adalah perpustakaan “. Tidaklah cukup seorang belajar hanya mengerahkan tenaganya untuk mndengarkan lalu menghafalkan saja, melainkan juga harus di tunjang banyak oleh buku-buku perpustakaan.
            Dengan menjadi pengunjung perpustakaan yang setia dan dapat mempergunakannya dengan baik, kemungkinan besar prestasi belajar siswa akan meningkat. Sebagai upaya meningkatkan kecerdasan bangsa tidak harus selalu melalui jalur pendidikan formal saja, akan tetapi dapat juga melalui jalur pendidikan non formal, oleh karena itu diperlukan adanya sarana komunikasi informasi ilmu pengetahuan untuk disampaikan kepada masyarakat yaitu perpustakaan. Perpustakaan merupakan pusat terkumpulnya berbagai informasi dan ilmu pengetahuan baik yang berupa buku maupun bahan rekaman lainnya, yang diorganisasikan untuk dapat memenuhi kebutuhan pemakai perpustakaan.
            Dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar bahkan perpustakan sebagai media pembelajaran dapat juga membantu siswa dalam melakukan aktivitas belajar. Hal ini dapat dipahami mengingat waktu yang tersedia untuk belajar di kelas sangat terbatas, sehingga untuk meningkatkan wawasan serta bahan yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas mengajar.
            Perpustakaan merupakan kelengkapan yang berhubungan langsung dengan peningkatan mutu pendidikan dan mempercepat tercapainya proses pembelajaran dan terciptanya suatu tiujuan pendidikan, karena mempengaruhi efisiensi proses belajar mengajar dengan waktu yang tidak terbatas. Dalam arti tidak seperti proses belajar di dalam kelas yang mempunyai keterbatasan waktu. Pemanfaatan tersebut jadi fungsi perpustakaan adalah sebgai media pembelajaran.
            Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, maka perpustakaan sekolah dapat dikembangkan secara luas, tidak hanya menyediakan buku, akan tetapi dapat menyediakan jenis buku-buku yang lain yang dapat mengembangkan wawasan yang sedang berkembang (masalah aktual), seperti melalui surat kabar, majalah, bulletin, dan lain-lain yang dikoleksi di perpustakaan.
Berdasarkan hal-hal tersebut dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sebagai media pendukung pembelajaran jika digunakan dengan sebaik-baiknya dan dimanfaatkan sebagaimana fungsi sebenarnya; akan mampu mendongkrak prestasi belajar siswa. Maka ketertarikan peneliti di implementasikan dalam bentuk mengkaji permasalahan tersebut dengan mangambil judul :
“HUBUNGAN PERPUSTAKAAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI”  (Studi di SMPN 1 Curug Kota Serang).

B.     Perumusan  Masalah
Seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah diatas, perumusan masalah adalah “upaya untuk menyatakan secara tersurat pernyataan-pernyataan apa saja yang kita cari jawabannya”, atau dengan kata lain perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan terperinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti. Adapun perumusan masalah pada proposl penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Bagaimanakah pemanfaatan perpustakaan oleh siswa di SMPN 1 Curug kota Serang?
  2. Bagaimanakah kondisi prestasi belajar  di SMPN 1 Curug kota Serang?
  3. Apakah terdapat hubungan antara pemanfaatan perpustakaan oleh siswa dengan prestasi belajar siswa di SMPN 1 Curug kota Serang?

C.    Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk :
  1. Mengetahui pemanfaatan perpustakaan oleh siswa di SMPN 1 Curug kota Serang?
  2. Mengetahui kondisi prestasi belajar di SMPN 1 Curug kota Serang?
  3. Mengetahui Apakah terdapat hubungan antara pemanfaatan perpustakaan oleh siswa dengan prestasi belajar  di SMPN 1 Curug kota Serang?


D.    Kerangka Pemikiran
Perpustakaan merupakan salah satu di antara sarana dan sumber belajar yang efektif untuk menambah pengetahuan melalui beraneka bacaan. Berbeda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari secara klasikal di sekolah, perpustakaan menyediakan berbagai bahan pustaka yang secara individual dapat digumuli oleh peminatnya masing-masing. Tersedianya beraneka bahan pustaka memungkinkan tiap orang memilih apa yang sesuai dengan minat dan kepentingannya, dan kalau warga masyarakat itu masing-masing menambah pengetahuannya melalui bacaan pustaka pilihannya, maka akhirnya merata pula peningkatan taraf kecerdasan masyarakat itu. Kalau kita sepakat bahwa perbaikan mutu perikehidupan suatu masyarakat ditentukan oleh meningkatnya taraf kecerdasan warganya, maka kehadiran perpustakaan dalam suatu lingkungan kemasyarakatan niscaya turut berpengaruh terhadap teratasinya kondisi ketertinggalan masyarakat yang bersangkutan.
Perpustakaan merupakan tempat dimana dikumpulkan semua pengetahuan atau gagasan manusia, baik dalam bentuk bahan-bahan tercetak maupun bahan-bahan lainnya. Menurut kamus Bahasa Indonesia, “Perpustakaan adalah kumpulan buku-buku bacaan dan sebagainya”.[7] Dalam perpustakaan biasanya terkoleksi buku-buku, majalah, surat kabar, tesis, kliping dan lain sebagainya.
Semua bahan di atas sangat penting bagi proses pendidikan di sekolah dan sangat membantu guru serta siswa yang ingin meningkatkan wawasannya. Di perpustakaan siswa dapat meminjam atau membaca buku-buku atau bahan-bahan pelajaran dan siswa dapat mencari keterangan-keterangan yang diperlukan dalam tugas belajar atau menyelidiki.
Media pembelajaran merupakan alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Sebagaimana dipopulerkan oleh Zakiah Daradjat menyebutkan bahwa : ”Media pendidikan atau media pembelajaran adalah sumber belajar dan dapat juga diartikan dengan manusia dan benda atau peristiwa yang membuat kondisi siswa mungkin memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap”.
Sumber pembelajaran adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. Sedangkan media pendidikan adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Hamalik, (1985:23). Gagne (1970) dalam bukunya Sadiman, (1996:6), menyatakan bahwa media pendidikan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Media pendidikan juga diartikan sebagai media komunikasi yang dipakai dalam kegiatan belajar mengajar. Secara implisit media pendidikan meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri antara lain buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi dan komputer. Gagne dan Briggs (1975) dalam Hamalik (1994:4).
Di dalam buku Teknologi Pendidikan Drs. Fatah Syukur (2005,:28) kegunaan media pendidikan / pembelajaran dalam proses belajar mengajar secara umum adalah sebagai berikut :[8]
a.       memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis/lisan),
b.      Mengatasi keterbatsan ruang, waktu dan daya indra misalnya:
1.      Objek yang terlalu besar bias digantikan dengan relaita gambar atau model.
2.      Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai atau gambar.
3.      Gerak yang terlalu lambat atau cepat dapat dibantu dengan timelapse atau high speed photography.
4.      Kejadian/peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film dan video.
5.      Objek yang terlalu kompleks (misalnya desain mesin)dapat disajikan dengan model dan diagram.
c.       Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik, dalam hal ini:
1.      Menimbulkan kegairahan belajar.
2.      Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.
3.      Memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
d. Dengan sifat yang unik pada setiap anak didik ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan apabila semuanya harus diatasi sendiri. Apabila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Maslah ini dapat diatasi dengan media pendidikan atau media pembelajaran yaitu dengan kemampuannya dalam:
1.      Memberikan perangsang yang sama.
2.      Mempersamakan pengalaman
3.      Menimbulkan persepsi yang sama.

Adapun keberhasilan siswa dalam proses belajar dapat dikatakan berhasil apabila tujuan instruksional khusus (TIK) tercapai, untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional khusus, guru perlu mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan satu bahasan kepada siswa. Penilaian formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai tujuan instruksional khusus (TIK) yang ingin dicapai.

E.  Langkah-langkah Penelitian
            Dalam memaparkan skripsi ini, maka penulis menempuh beberapa langkah untuk mendapatkan data-data demi terlealisasinya pembahasan di atas:
1.  Tekhnik Pengumpulan Data
Untuk mencari dan mengumpulkan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan berbagai macam data dengan tekhnik dan cara yaitu:
a.       Observasi : mengumpulkan data dengan mengadakan peninjauan atau pengamatan langsung di lapangan/lokasi objek  penelitian.
b.      Interview: melakukan wawancara dengan menyusun pernyataan-pernyataan dengan menyiapkan pedoman atau panduan wawancara.
c.       Library research: pengumpulan data dengan cara mencari data atau referensi melalui perpustakaan untuk mengadakan pengkajian yang berhubungan dengan masalah penulis yang akan dibahas
2.      Tekhnik Pengolahan Data
            Mengolah data berarti menyaring dan mengatur data yang telah diperoleh untuk menghasilkan susunan substansi masalah yang benar setelah terkumpul kemudian penulis menggunakan cara-cara dalam pengolahan data tersebut dan mengaplikasikan permasalahan menurut jenis batasan permasalahan itu sendiri lalu dianalisa secara kuantitatif dengan tidak menyampingkan data secara kualitatif serta merujuk kepada literatur yang berkaitan dengan obyek penelitian. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang menggambarkan masalah secara sistematis, faktual dan akurat yang mengenai fakta-fakta yang sering terjadi. Adapun alasan penulis menggunakan metode tersebut karena masalah yang sedang diteliti adalah masalah yang ada dan sedang berlangsung pada saat sekarang, dan juga dapat memudahkan penulis dalam menganalisa masalah.
                        Sedangkan tekhnik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :
a.       Library research (Studi Kepustakaan) : cara pengumpulan data dengan cara studi pustaka dengan mengadakan pengkajian yang berhubungan dengan masalah penulis yang akan dibahas
b.      Studi Lapangan
Penelitian yang dilakukan di lokasi penelitian terhadap objek yang akan diteliti dan dijadikan sumber penelitian. Studi lapangan ini dapat dilakukan dengan cara:
1.      Angket
Angket adalah suatu set pertanyaan yang berumusan topik tunggal atau      suatu set topik yang saling berkaitan, dan harus dijawab oleh subjek. [9]
Angket ini diberikan kepada siswa untuk mengetahui pengaruh adanya pemnfaatan perpustakaan sebagai media pembelajaran terhadap keberhasilan siswa dalam belajar di SMPN 1 Curug Kota Serang. Angket tersebut disusun berdasarkan permasalahan yang ditetapkan oleh indikator penelitian disertai alternatif jawabannya.
2.      Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dimana penelitian mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala subjek yang diteliti, baik pengamatan dilakukan dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi khusus yang diadakan.[10]
Observasi diadakan di SMPN 1 Curug Kota Serang.
3.      Wawancara
Wawancara adalah sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang ingin diteliti.[11]
Wawancara pada penelitian ini akan dilakukan terhadap Kepala sebagai pimpinan sekolah, guru-guru sebagai tenaga pendidik dan siswa-siwa di SMPN 1 Curug Kota Serang.

F.  Sistematika Pembahasan
            Untuk memperoleh gambaran skripsi ini, disusun dalam lima Bab, dengan sistematika sebagai berikut :
            Bab I Pendahuluan terdiri dari: Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kerangka Pemikiran, Langkah-langkah Penelitian dan Sistematika Pembahasan.
            Bab II Landasan teoritis tentang hubungan perputakaan dengan prestasi belajar PAI yang terdiri dari  pengertian perpustakaan, pemanfaatan perpustakaan oleh siswa, pengertian prestasi belajara dan Hal-hal yang mempengaruhi prestasi belajar  
            Bab III  Metedologi penelitian terdiri dari: Tempat dan Waktu Penelitian, Metode Penelitian, Variabel Penelitian, Populasi dan Sampel, Instrumen Penelitian, Tekhnis Analisis data, dan Hipotesis Penelitian.
Bab IV Deskripsi hasil penelitian terdiri dari deskripsi data variabel X dan deskripsi data variabel Y
Bab V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran





DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta, 1998, cet. ke-11.

Ashshiddiqi Hasbi,     Al-Qur'an dan Terjemah, Jakarta:Departemen Agama RI, 1984.

Aqib Zainal, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Yrama Widya , 2006

Arifin, H. M, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara,, 1989.

__________Ilmu Pendidikan Islam, (Tinjauan teoritis dan praktis berdasarkan pendekatan Interdisipliner), Jakarta: Bumi Aksara, 1989.

Atmodiwirio Soebagio, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta:  PT. Ardadizya Jaya, 2000.

Bahri Syaiful Djamarahdan Drs, dkk, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

__________, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya : Usaha Nasional, 1994.

Departemen Agama RI. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Undang-Undang Republik Indonesi Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Depag RI Direktorat Jendral, Pendidikan Islam,2006.

Syukur, Ftaah, Drs, M. Ag, Teknologi Pendidikan, Cet. Ke-1,  Semarang: Rasail, 2005

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.

Mulyasa E., Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006.

_________Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep Karakteristik dan Implementasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004.


OUT LINE
EFEKTIVITAS PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN HUBUNGANNYA DENGAN KEBERHASILAN SISWA DALAM BELAJAR
(Studi di SMPN 1 Curug Kota Serang)

BAB I PENDAHULUAN
A.          Latar Belakang Masalah
B.           Perumusan Masalah
C.           Tujuan Penelitian
D.          Kerangka Pemikiran
E.           Langkah-langkah Penelitian
F.            Sistematika Pembahasan
BAB II  TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERPUSTAKAAN  SEBGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP  KEBERHASILAN SISWA DALAM BELAJAR
A.  Perpustakaan Sebagai Media Pembelajaran
1.      Pengertian Perpustakaan dan Media Pembelajaran
2.      Fungsi Peprustakaan Sebagai Media Pembelajaran
3.      Pemanfaatan  Perpustakaan Sebagai Media Pembelajaran
B.     Keberhasilan Siswa Dalam Belajar
1.  Pengertian Keberhasilan
2.  Indikator Keberhasilan
3.  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan
C.     Hubungan Perpustakaan Sebagai Media Pembelajaran dengan Keberhasilan siswa dalam Belajar
BAB III     METEDOLOGI PENELITIAN
A.    Tempat Dan Waktu Penelitian
B.     Metode Penelitian
C.     Populasi dan Sampel
D.    Instrumen Penelitian
E.     Teknis Analisis Data
F.      Hipotesis Penelitian
BAB IV   DESKRIPSI HASIL PENELITIAN
             
A.  Deskripsi Data Variabel X
B.  Deskripsi Data Variabel Y
C.  Korelasi Antara Data Variabel X dan Variabel Y
BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran-Saran
DAFTAR PUSTAKA         



[1]  M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Delia Citra Utama, 2002), h. 1
[2] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 1998), Cet. ke-2, h. 1.
[3] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Penerbit CV Eko Jaya. Jakarta 1989
[4]  Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta: Kalam Mulia, 2004)Cet. Ke-4, h. 179.
[5] Arsyad Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003) Cet.Ke-5, h. 15.

[6]  Arsyad Azhar, Op. Cit,.  h. 102.
[7]  Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka Amani), h. 332.
[8]  Fatah Stukur NC, M. Ag, Teknologi Pendidikan ( Semarang: Rasail, 2005) cet. Ke-1, h. 28.
[9] Wayan Nurkancana, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,  2002) h. 46 .
[10] Sugiyono, Op,Cit, hal.166
[11] Ibid, hal. 157

Tidak ada komentar:

Posting Komentar